25 Oktober 2024

News Lampung Terkini

Berita Terkini

“Saya Bangga Menemani Tulang Bawang Barat Menuju Tubaba” Maksudnya?..

Newslampungterkini.com – Banyak teman, sahabat, kerabat, bahkan publik luas bertanya, bahkan bertanya langsung kepada saya , ketika sebuah foto orang-orang Tubaba berbingkai dipajang dibranda Facebook dan status WhatsApp.

“Saya Bangga Menemani Tulang Bawang Barat Menuju Tubaba, maksudnya apa ya? Mohon penjelasan. Maaf saya sedang ditanya teman, mungkin bisa memberikan penjelasan” tanya sabahat saya melalui pesan WhatsApp yang pada saat itu menunjukan pukul 22.38 Wib

“Apa bedanya Tulang Bawang Barat dengan Tubaba, bukankah Tubaba adalah singkatan dari Tulang Bawang Barat? Apa maksudnya” tanya warganet di media sosial Facebook mengomentari sebuah foto yang posting sebagai simbol memperingati HUT Tubaba ke-12.

Penulis ingin sekali bercerita panjang, tetapi hal itu tidak memungkinkan dalam tulisan ini, sebab hanya sedikit pembaca yang berbudaya membaca hingga tuntas cerita, bahkan hanya tertarik dengan judul saja, mengklik dan membaca dua sampai tiga paragraf kemudian langsung menarik kesimpulan. Hem… mudah-mudahan yang baca ini, bukan golongan seperti itu ya..!

Entah siapa yang mendesain bingkai foto melalui aplikasi Twibbonize dengan  tulisan tersebut apa lagi ada hastag 12 TAHUN TUBABA, ada hastag PULANG KE MASA DEPAN, ada logo Pemkab Tubaba dan Kominfo.

Bagi penulis dan sebagian orang Tubaba yang memahami maknanya, sangat bangga, karena Tubaba punya cerita.

Menurut penulis, tulisan itu tersirat sebuah filosofi yang mendalam, mungkin bagi yang tidak pernah suka dengan kondisi Tubaba saat ini, akan terus Menggerutu, bahkan mungkin tidak sungkan-sungkan akan menulis dan memposting dalam bentuk sindiran, gerundel, dan sebagainya di status Facebook.

Penulis kali ini akan bercerita, panjang jika dibaca berulang, dan akan terasa singkat jika dibaca sejenak dan diresapi.

Berawal dari aspirasi masyarakat yang berada di wilayah barat Kabupaten Tulang Bawang (Tuba) Provinsi Lampung sebelumnya, dan kini menjadi daerah otonomi yang telah berusia 12 tahun, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) terus berusaha menanamkan karakter secara umum didaerah untuk Menuju Tubaba yang diharapkan.

Sebuah filosofi yang memdalam oleh Bupati Tubaba H.Umar Ahmad didampingi Wakil Bupati H.Fauzi Hasan, dengan cita-cita segala potensi di Tubaba yang menjadi bagian dari daerah kecil di Indonesia ini, untuk dikenal dengan karakter yang khas, mulai dari SDM, infrastruktur, perekonomian, lingkungan, alam, kebudayaan, pemerintahan bahkan kepribadian yang baik terhadap semua orang, sehingga memaknai Tubaba Pulang Ke Masa Depan.

Penulis menyadari lahirnya Kabupaten Tubaba atas perjuangan panjang para penggagas , para tokoh masyarakat penggerak, panitia pelaksana dan materi’il para pendukung, yang akan menjadi catatan sejarah panjang dan tidak boleh dilupakan dari masa ke masa pemerintahan.

Sebab dari perjuangan itulah NKRI mengakui Tubaba, dengan dasar undang-undang nomor 50 tahun 2008, dicantumkan dalam lembar negara 187, tambahan lembar negara 4934, kemudian disahkan dan diundangkan pada tanggal 26 November 2008.

Penulis juga sekedar mengingatkan bahwa otonomi daerah Kabupaten Tubaba memulai pemerintahannya pada 3 April 2009 dengan dilantiknya H.Saepulah Sesunan sebagai Penjabat Bupati Tubaba pertama.

Kemudian pada tahun 2010 dilanjutkan oleh Penjabat Bupati Tubaba H.Bachtiar Basri, hingga proses demokrasi pilkada Perdana di Tubaba dilaksanakan dan terpilihah Bachtiar Basri dan Umar Ahmad sebagai pasangan Bupati dan Wakil Bupati Tubaba definitip untuk pertama kalinya sepanjang sejarah Tubaba.

Geliat pembangunanpun dimulai sejak tahun 2012, ditandai dengan berdirinya sejumlah gedung pemerintahan, infrastruktur jalan dan fasilitas umum, merubah wajah daerah dengan menyelaraskan slogan Tubaba yaitu Ragem Sai Mangi Wawai yang artinya Kebersamaan untuk keberhasilan.

Seiring waktu dan perubahan situasi politik, pada tahun 2014 Bachtiar Basri terpilih sebagai Wakil Gubernur Lampung mendampingi M.Ridho Ficardo sebagai Gubernur Lampung periode 2014-2019.

Secara otomatis keburuntungan bagi H.Umar Ahmad melanjutkan sisa jabatan sebagai Bupati Tubaba hingga 2016 dengan didampingi H.Fauzi Hasan sebagai Wakil Bupati Tubaba atas persetujuan DPRD Tubaba.

Dalam kurun waktu kurang dari dua setengah tahun melanjutkan sisa masa jabatan Bachtiar Basri, Umar Ahmad dan Fauzi Hasan berhasil membangun sejumlah infrastruktur fisik dan sosial menyempurnakan konsep pembangunan Tubaba.

Sehingga pada tahun 2017 sampai tahun 2022, Umar Ahmad dan Fauzi Hasan, mendapat kepercayaan melanjutkan pembangunan setelah diselenggarakannya Pilkada meski hanya melawan kotak kosong, penanda keduanya tidak ada pesaing politik dan buah dari do’a slogan Tubaba “Ragem Sai Mangi Wawai”.

Pada 3 April 2021, Kabupaten Tubaba genap berusia 12 tahun. Jika disamakan dengan usia seorang pelajar, saat itu sedang berada pada posisi sekolah menuju kenaikan kelas di sekolah menengah pertama. Dalam perjalanan usia itu kita amati sedang betualang mencari jati diri baik secara fisik maupun mental.

Menurut penulis, hal yang sama pada usia Tubaba 12 tahun, sedang memperlihatkan berbagai karakter perubahan dari aspek fisik infrastruktur, cara berpikir, kehidupan sosial, moral, kelestarian alam, lingkungan, kebudayaan dan kepribadian orang Tubaba yang terus ditanam melalui program-program pemerintah.

Bukan memuji, tetapi ini fakta yang patut menjadi kebanggaan orang Tubaba khususnya, dan masyarakat luas pada umum, diakui atau tidak keberadaan sejumlah icon Tubaba lain dari pada yang lain, mulai dari desain, konstruksi hingga wana yang terlihat sederhana tetapi bernilai seni budaya.

Jika di daerah lain bebatuan besar hanya menjadi penghalang lahan, jalan dan pandangan, tetapi di Tubaba menjadi mahakarya destinasi wisata yang digemari wisatawan luas.

Jika didaerah lain kayu dan bangunan tua hanya menanti rapuh dan terbuang, di Tubaba menjadi bangunan bernilai seni dan kebudayaan yang indah.

Jika daerah lain memilih alam yang indah sejuk, pemandangan gunung yang dilintasi awan, laut yang bergemuruh ombak, air terjun dan suasa lingkungan rimbun, tetapi di Tubaba dapat membuat keramaian dan suasana lingkungan yang sederhana dan nyaman.

Menjawab pertanyaan sahabat, kerabat dan publik secara luas, meski bukan kapasitas penulis untuk menjawabnya, tentang “Tulang Bawang Barat menuju Tubaba” dan “Tubaba Pulang Ke Masa Depan” maksudnya adalah Kabupaten Tulang Bawang Barat atau disingkat Tubaba jika dimaknai bisa saja adalah sebuah nama daerah yang sesuai dengan undangan-undang.

Tetapi singkatan Tubaba bukan hanya sekedar singkatan, melainkan sebuah nama daerah yang dikenal memiliki karakter khas atau identitas daerah, mulai dari infrastruktur, kebudayaan, sosial, politik, karakter SDM yang tangguh untuk bekerja keras, penyabar dan ikhlas,  peduli lingkungan dan menjaga kelestarian alam.

Dari masa ke masa Tubaba punya cerita yang digambarkan dari kehidupan para leluhur, diyakini atau tidak tampa disadari semua identitas tersebut adalah masa depan yang telah dimiliki Tubaba dan Tubaba Pulang Ke Masa Depan.

Yang intinya, Menemani Tulang Bawang Barat Menuju Tubaba dalam arti mendukung penuh atas apa yang telah dan sedang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat untuk mewujudkan Tubaba sebagai daerah yang berkarakter daerah sendiri yang khas Tubaba.

“Untuk Masyarakat dan Pemerintah daerah Tubaba, Selamat Hari Ulang Tahun Tubaba Ke-12, semoga apa yang dicita-citakan Menuju Tubaba Pulang Ke Masa Depan tercapai, dan Tubaba banyak Cerita. Khusus luas Selamat ber Tubaba….!”

Penulis : Dedi Priyono

Copyright © 2015 | Newslampungterkini.com | PT Lampung Terkini Mediatama | Newsphere by AF themes.