25 Oktober 2024

News Lampung Terkini

Berita Terkini

Komunitas Sejarah ARSENIK Sukses Gelar Hunting History Pringsewu Area

Newslampungterkini.com – Penggiat sejarah dari lintas komunitas yang tergabung dalam ARSENIK (Arsip, Sejarah dan Peninggalan Kebudayaan) kembali adakan kegiatan hunting history di area Pringsewu.

Dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, menitik tiga lokasi bersejarah yakni Bukit Wungkal di Desa Sukoharjo IV, Tiyuh Margakaya dan Talang Indah, Pringsewu, (23/01/2021).

Dimulai dari titik kumpul rest area Pringsewu untuk memulai briefing kegiatan, kemudian ke lokasi pertama yaitu Bukit Wungkal (Bukit Silitonga) di Pekon Sukoharjo IV dengan agenda bertemu dengan Richard van der Linde selaku Pengelola Pokdarwis Bukit Silitonga yang juga salah satu putra dari Francois van der Linde (salah satu anggota Indische Partij dan eks. Tentara Belanda yang mendukung kemerdekaan Indonesia).

Menggali informasi sejarah tentang peranan Kapten Darius Silitonga dan pasukannya yang dibantu oleh Francois van der Linde berhasil menghalau pesawat tempur Belanda yang akan menyerang Kota Pringsewu pada Agresi Militer Belanda II.

Kemudian objek kedua adalah Tiyuh Margakaya, Pringsewu. Desa Tertua di Pringsewu berdasarkan catatan sejarah, dan telah ada sejak Abad XVIII. Agenda bertemu dengan Bestari selaku Ketua Adat Tiyuh Margakaya, dan menggali keterangan dari beliau tentang sejarah Tiyuh Margakaya sebagai desa tertua di Pringsewu dan peninggalan budayanya.

Baca Juga :  Rahmawati Herdian Anggota Komisi IX DPR RI Minta BPOM Perketat Pengawasan

Dan objek ketiga adalah Situs Sejarah Talang Irigasi Peninggalan Era Kolonial Hindia Belanda, Fajaresuk, Pringsewu dengan agenda bertemu dengan Suratmin selaku Ketua Pokdarwis Talang Indah dan menggali informasi tentang sejarah situs Talang Irigasi Pringsewu yang merupakan bukti sejarah pelaksanaan kebijakan Politik Etis di Pringsewu.

Kemudian melihat arsip blueprint asli pembangunan Talang Irigasi Pringsewu, mendokumentasikan situs sejarah. Situs Talang Irigasi yang akan dikunjungi adalah Talang I, Talang II, dan Talang III. Karena pertimbangan waktu dan kondisi medan, Talang IV dan V tidak dikunjungi.

Kian Amboro salah seorang pegiat sejarah, mengungkapkan bahwa Pringsewu menyimpan banyak potensi sejarah yang masih perlu digali lebih dalam lagi.

“Pringsewu menyimpan sangat banyak potensi sejarah yang masih perlu digali lebih dalam lagi. upaya pemerintah daerahnya sejauh ini telah sangat baik karena Pringsewu sebagai daerah satu-satunya di Lampung yang telah memiliki official history yang dapat dikatakan komprehensif,” terang Amboro.

Baca Juga :  Rahmawati Herdian Anggota Komisi IX DPR RI Minta BPOM Perketat Pengawasan

Selain itu, Kian yang juga dosen sejarah UM Metro menambahkan, dirinya banyak belajar dari warga pringsewu yang telah bersinergi baik dengan pemerintah daerahnya dalam memasyarakatkan sejarah yang dikemas melalui cara-cara kreatif dan memberdayakan warganya, seperti konsep wisata sejarah.

“Ini cara baru yang perlu lebih banyak dilakukan oleh daerah-daerah lain di Lampung. Semangat sejarah publik telah hadir disini, sejarah telah dikembalikan kepada masyarakat sebagai pemilik sah dari sejarah,” imbuhnya.

lebih jauh ia yang juga merupakan tim ahli cagar budaya (TACB) Metro berharap pemerintah perlu menjamin kelestarian berbagai benda, bangunan, dan lokasi bersejarah melalui upaya perlindungan hukum dengan ditetapkan statusnya sebagai cagar budaya.

Arman AZ salah seorang sejarawan Lampung juga berharap, kegiatan penelusuran jejak sejarah seperti hunting history perlu dibudayakan oleh generasi muda saat ini.

“Acara semacam Hunting History mesti intens dilakukan generasi muda, agar mereka minimal tahu tentang sejarah-identitas lokalnya sendiri,” ujar arman.

Baca Juga :  Rahmawati Herdian Anggota Komisi IX DPR RI Minta BPOM Perketat Pengawasan

Senada Raswan sebagai budayawan dan pegiat tapis mendorong adannya upaya kajian, pelestarian dan pengembangan seni budaya Lampung yang ada di pekon Tiyuh Margakaya.

Terakhir, Barnas Rasmana penggiat komunitas ARSENIK menjelaskan, maksud diadakannya hunting history pringsewu adalah untuk menggali dan mengenalkan sejarah yang ada di Kabupaten Pringsewu.

Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa acara itu terselenggara berkat kerja sama banyak pihak yang peduli terhadap sejarah.

“Pringsewu yang kami dengar adalah sebuah daerah yang keberadaannya sarat atau kaya dengan peristiwa sejarah, baik yang bermula dari sebuah desa tua bernama Tiyuh Margakaya hingga adanya program kolonisasi oleh pemerintah hindia belanda,” ungkap Barnas.

Hunting history diikuti oleh berbagai latar belakang, seperti himpunan mahasiswa sejarah UM metro, seputar kota metro, komunitas foto antix, raswan institut, komunitas fotografi pringsewu dan juga didukung oleh dinas perpustakaan dan arsip daerah Pringsewu.

(rhm)

Copyright © 2015 | Newslampungterkini.com | PT Lampung Terkini Mediatama | Newsphere by AF themes.