14 Oktober 2025

News Lampung Terkini

Portal Berita Lampung

Warga Lampung Timur ini Protes, Petugas dan Ketua Kelompok Potong Dana PKH

Newslampungterkini.com LAMPUNG TIMUR – Warga Desa Maringgai Kecamatan Labuhan Maringgai keluhkan pemotongan dana Program Keluarga Harapan (PKH) oleh petugas dan kader hingga Rp 20.000 (dua pulu ribu rupiah)  per kepala keluarga. Pasalnya  pemotongan oleh kader dan petugas tidak dimusyawarahkan terlebih dahulu kepada  Keluarga Penerima Manfaat (KPM)

Hal itu disampaikan oleh seorang warga dari Dusun V Desa Maringgai kepada awak media,  bahwasanya dirinya dan kebanyakan warga di dusun I hingga VI  merasa keberatan dengan pemotongan dana yang dilakukan oleh petugas dan kader PKH setempat.

Baca Juga :  Lampung Masuk Provinsi dengan Inflasi Terendah di Indonesia

“Saya dapat dana PKH itu tiga bulan sekali kadang Rp 250 ribu kadang Rp 500 ribu,  tapi yang saya merasa keberatan adanya pemotongan sebesar Rp 20 ribu oleh kader dan petugas PKH,” ujar warga tersebut yang meminta identitasnya tidak di tulis.

Masih kata warga tersebut,  anehnya pemotongan  dana tersebut tidak di musyawarah terlebih dahulu kepada keluarga penerima manfaat yang ada,

“Coba pak bayangkan kalau per keluarga di potong Rp 20 ribu, kali berapa ratus keluarga itu,  ini pernah saya tanyakan langsung kepada kader dan petugas PKH. Mereka menjawab bahwa selama ini kami bekerja tidak di bayar, hanya dikasih makan di kasih minum,  kalau kamu mau enggak?, ” ungkapnya Senin, (28/01/2019).

Baca Juga :  Bupati Ardito Lepas Kontingen Jambore Daerah VII Pramuka 2025

Sementara petugas PKH kecamatan Labuhan Maringgai Memey, saat di konfirmasi membantah telah melakukan pemotongan dana program keluarga harapan (PKH)  seperti yang diungkapkan oleh warga Dusun V Desa Maringgai,  menurut Memey petugas dan ketua kelompok disetiap Dusun telah menyepakati adanya uang bensin dan pulsa sebagai ganti lelah mereka,

Baca Juga :  Pemerintah Kota Bandar Lampung Ikuti Rakor Rutin Pengendalian Inflasi

“Jadi di setiap Dusun itu kan ada ketua kelompok, nah tugas ketua itu mengantar undangan, memberitahu persyaratan yang harus dibawa atau kapan akan ada pertemuan,  nah uang itu sebagai ganti bensin dan pulsa mereka,” Kata Memey.

Lanjut Memey, “Kalau dari aku pribadi tidak mematok berapa biaya itu,  karena keadaan KPM kan beda beda ada yang lumayan sudah mampu, ada juga yang bener bener tidak mampu. Jadi seiklhasnya saja mereka memberi,” ujarnya.

 

Laporan : Edi Arsadad

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2015 | Newslampungterkini.com | PT Lampung Terkini Mediatama |