Unila Bahas Kerja Sama dengan UTP Malaysia

Newslampungterkini.com – Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan TIK Universitas Lampung (Unila) Prof. Suharso memimpin rapat pembahasan kerja sama antara Unila dan Universiti Teknologi Petronas (UTP) Malaysia, Rabu, 9 Februari 2022.
Rapat yang digelar di ruang sidang lantai 4 Rektorat itu dilakukan dalam rangka mendukung upaya pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Universitas Lampung.
Suharso mengatakan, dalam upaya meningkatkan kualitas dan implementasi kolaborasi internasional, Unila terus menjajaki kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi yang masuk dalam daftar top QS100 perguruan tinggi dunia papan atas.
Kegiatan ini berguna untuk menunjang akreditasi program studi dalam hal kemitraan yang sifatnya internasional sekaligus menunjang proses menuju world class university.
“Tidak mudah untuk melakukan kerja sama dengan top 100. Tidak mudah untuk tukar-tukaran anggaran. Sekarang kita dapat tawaran untuk melakukan kerja sama, maka saya berupaya mencarikan jalan untuk kerja sama,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Laboratorium Pengolahan dan Pemodelan Data Geofisika Karyanto, S.Si., M.T., selaku salah satu unit yang akan bekerja sama dengan UTP Malaysia menyatakan pihaknya telah melakukan beberapa kali diskusi virtual terkait kerja sama yang akan dilakukan.
Karyanto menyebutkan, pihak UTP siap melakukan kerja sama dengan Unila bahkan siap menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) lebih panjang yakni 3 tahun. Hal ini dimaksudkan agar kerja sama dapat berkesinambungan tanpa harus melakukan perpanjangan setiap tahun.
Ia juga menambahkan, kerja sama ini dapat memperkuat program MKBM yang tengah Unila lakukan, pencapaian IKU 3 tentang tridarma berdasarkan ilmu (by subject), IKU 5 dengan topik jurnal dan konferensi internasional, serta IKU 6 dengan topik kerja sama dengan perguruan tinggi yang masuk top 100.
“Kolaborasi riset melalui skema matching grant (18 bulan) dengan luaran jurnal internasional bereputasi, serta kerja sama akademik seperti dual degree, student exchange hingga virtual mobility programmes,” ujarnya. (*)