Pulung Andaru
Newslampungterkini.com – Saat malam pergantian pemimpin ada saja mayarakat yang tidak tidur, laku bermunajat dan menantikan munculnya dan kearah mana turunnya dua pertanda langit baik berupa Pulung atau Andaru, sebuah cara orang dahulu untuk lebih mengetahui secara dini atas hasil pemilihan pemimpin keesokan harinya, bukan survei seperti sekarang.
Dalam tradisi magis religi masyarakat Jawa, Pulung atau bola api yang melayang di angkasa adalah tanda gaib sebuah kejadian yang bakal terjadi. Pulung ini juga sering disebut wahyu. Dalam falsafah Jawa wahyu adalah wujud kelimpahan rahmat dan pencerahan Tuhan kepada seseorang
PULUNG – Cahaya yang jatuh dari langit ini berwarna biru kehijauan. Cahaya itu terjadi dari manic-manik-manik keemasan dan tembaga. Biasanya orang yang kejatuhan pulung hidupnya akan dipenuhi oleh belas kasihan kepada sesama. Banyak orang akan hormat sehingga ia disegani. Pulung berkarakter cinta kasih. Sehingga jatuhnya pulung akan memilih orang yang akan memilih orang yang menjalani upaya lahir dan batin atau keprihatinannya mengamalkan cinta kasih kepada sesama, dalam mewujudkan keindahan, ketenteraman dunia.
ANDARU – Umumnya andaru berwujud sinar berwarna kuning kemilau yang pinggirnya kemerah-merahan, terjadi akibat percampuran sinar manic-manik emas, tembaga, dan timah. Seseorang ketiban cahaya Andaru, akan menjadi kaya dengan kelimpahan harta benda yang dapat menyenangkan banyak orang. Pamor kederajatannya juga meningkat tajam, banyak orang yang menyanjung dan hormat padanya. Dominasi pengaruh Andaru dominan pada faktor kebendaan.
Dasar keyakinan ummat islam terhadap proses suksesi kepemimpin, harus diyakini sebagaimana dijelaskan Alquran dalam surat Ali Imran ayat ke-26:
قُلِ اللهم مٰلِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِى الْمُلْكَ مَنْ تَشَاۤءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاۤءُۖ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاۤءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاۤءُ ۗ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۗ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Katakanlah: “Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Dalam korelasi kegiatan Tulang Bawang saat ini, yakni kegiatan pemilihan Kepala Kampung secera serentak di 41 Kampung dan 15 Kecamatan pada hari ini 17 Maret 2022, Siapapun yang akan keluar sebagai pemenang dalam kontestasi hari ini dari 161 calon, yang akan jadi pemenang hanyalah 41 orang, karena hanya satu orang saja setiap kampung yang akan jadi pemimpin.
Hasil ini harus kita yakini sebagai Kudratullah, kehendak Allah SWT, sebagai ujian kepada yang menerima amanah dan juga kepada masyarakat di kampung tersebut, apakah jabatan yang akan diembannya akan menjadi tambahan kebaikan untuk dirinya dan masyarakat atau justru awal kesengsaraan masyarakatnya dan awal proses penyesalan panjang bagi dirinya.
Semua pilihan pasti ada konsekuensinya dan tentu ada pertanggung jawabannya di dunia maupun nanti di pengadilan Allah SWT.
Oleh : Nafian Faiz
*Pernah Kepala Kampung 2 periode : 2003-2007 dan 2014 -2020