25 Oktober 2024

News Lampung Terkini

Berita Terkini

Masyarakat Tubaba Melawan Situasi Covid-19 dengan Protokol Kesehatan?

Newslampungterkini.com – Tradisi kumpul dan bersilaturrahmi masyarakat Indonesia dalam sebuah kegiatan yang dilakukan oleh warga untuk merayakan pesta pernikahan, khitanan, pengajian, arisan atau bahkan kegiatan lainnya sudah menjadi hal yang biasa dalam kehidupan bermasyarakat.

Menghadiri undang hajatan dari keluarga, tetangga atau bahkan undangan dari teman dekat ataupun jauh, menjadi suatu hal yang terkadang wajib dilakukan untuk hadir meski dalam situasi apapun, bahkan dimanapun keberadaannya walaupun harus menempuh jarak yang cukup jauh tempatnya.

Hal itu tentu tidak terlepas dari sifat kebaikan, kekeluargaan setiap orang untuk bersilaturrahmi, bertatap muka secara langsung di tempat orang yang mengundang, dan tentu juga merupakan karakter orang Indonesia yang cinta persatuan dan kesatuan.

Pada masa pandemi Covid-19 yang merupakan wabah virus yang ditemukan pada tahun 2019 di negara China dengan sebutan _coronavirus disease_ 2019, atau di singkat COVID-19, telah menyebar serentak diseluruh belahan dunia dan menjadi wabah yang berhasil mengguncang sendi-sendi kehidupan manusia di dunia termasuk kehidupan masyarakat pelosok Indonesia.

Kehadiran Covid-19 di kehidupan masyarakat dengan informasi yang begitu cepat menyebar atas ancaman bahaya penularan hingga kematian akibat virus itu, bahkan belum ditemukan obatnya, telah mengguncang perekonomian masyarakat, juga menyebabkan pengaruh sosial masyarakat.

Berbagai himbau kepada masyarakat, hingga pemerintahpun telah membuat berbagai peraturan guna pengendalian dan pencegahan penyebaran Covid-19, membuat masyarakat semua kalangan berada pada posisi kehidupan yang tidak stabil, baik dari sisi ekonomi, pendidikan hingga kehidupan sosial masyarakat.

Pembatasan aktivitas, penerapan disiplin kesehatan agar mematuhi himbauan dan peraturan pemerintah atas situasi pandemi Covid-19, menjadi kewajiban yang harus dilakukan setiap warga, namun dalam kehidupan masyarakat hal itu justru terkadang bertentangan dengan situasi yang ada.

Berbagai hajatan bisa ditemui di Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) Lampung, dimana pesta pernikahan, khitanan, kegiatan pemerintah dan kegiatan lainnya masih dapat berjalan meskipun  masih dalam situasi Covid-19.

Sejak penetapan darurat Covid-19 pada bulan Maret 2020 dan mengharuskan masyarakat untuk tidak bepergian, dan tidak beraktivitas diluar rumah, sangat dirasakan warga selama 5 bulan lebih dengan posisi ekonomi yang tidak stabil, silaturahmi tertunda dan bahkan kejenuhan yang berkepanjangan.

Dari waktu ke waktu, situasi itu telah merubah keadaan, tampaknya Covid-19 akan selalu ada, kapan dan dimana saja, sehingga masyarakat yang sempat ketakutan berlebihan, kini berani melawan dengan memulainya untuk taat Protokol Kesehatan.

Sejak September hingga November 2020, berbagai aktivitas masyarakat di Tubaba semakin terlihat, seakan-akan Covid-19 sudah berakhir, meskipun terdapat belasan warga Tubaba terkonfirmasi positif Covid-19 dan sudah dinyatakan sembuh.

Sepertinya, Warga Tubaba menganggap mampu menghadapi dan memahami apa yang harus dilakukan guna pengendalian dan pencegahannya, sebab tidak hanya menggelar hajatan, sejumlah tempat wisata di Tubaba mulai bangkit dan ramai pengunjung, dengan memberlakukan protokol kesehatan.

Efek berbulan-bulan lamanya hidup berdampingan dengan larangan atas Covid-19, kini warga mulai melawan dengan menerapkan protokol kesehatan saat hadir di keramaian dengan selalu menggunakan masker, berjarak saat bertemu dan berbicara meski disuasana keramaian.

Pandemi global Covid-19 belum berakhir, tentu warga sangat menantikan upaya pemerintah untuk menemukan vaksin atau Obat-Obatannya. Kita sadari warga sangat menantikan kebebasan dalam beraktifitas, tetapi Covid-19 telah merubah situasi kahidupan masyarakat untuk mengutamakan kesehatan.

Larangan berkumpul sering dilanggar, tapi ada hal yang paling penting menurut penulis, setelah melihat dan merasakan dampak pandemi Covid-19 di Tubaba, yaitu pemerintah dan berbagai pihak harus menghadapi masyarakat dengan sabar dan berkelanjutan, mensosialisaikan dan meyakini masyarakat secara perlahan untuk merubah keadaan masyarakat untuk beraktivitas dengan wajib memberlakukan protokol kesehatan.

Penulis : Dedi Priyono 

Copyright © 2015 | Newslampungterkini.com | PT Lampung Terkini Mediatama | Newsphere by AF themes.