Mahasiswa Lampung Bentuk Dewan Energi Mahasiswa
Newslampungterkini.com, Bandarlampung – Gebrakan yang tidak main-main dilakukan oleh pemuda-pemuda Lampung tepat pada hari Selasa (25/2/2020) malam di Novotel Lampung dengan membentuk Dewan Energi Mahasiswa (DEM) Lampung.
Menurut Hanggara Ramadhan, berangkat dari keresahan bersama perihal energi yang ada di Lampung dan Indonesia mereka sepakat menyatukan energi untuk menjaga kedaulatan energi.
“Seperti diketahui, Indonesia saat ini diberbagai sektor telah kehilangan kedaulatannya. Dari teritorial, kebijakan, dan juga energ,” ujarnya.
Ditambahkannya, terbentuknya DEM Lampung ini tentu merupakan ancaman bagi para pihak pihak luar yang ingin mengganggu, merampas atau merusak energi yang ada di Lampung dan lebih luas di Indonesia.
“Perusahaan-perusahaan asing bisa dikatakan seperti Chevron, Petronas, Total, British Petroleum menguasai sebagian besar dari energi yang ada di Indonesia. Tentu menjadi ironi ketika kekayaan yang begitu melimpah di negeri ini justru dimanfaatkan oleh pihak asing,” ungkapnya.
Sementara Ugan Gandar Presiden FSPPB periode 2004-2015 mengatakan bahwa DEM adalah harapan bagi keberlangsungan energi yang ada di Indonesia.
“DEM adalah tempat pengkajian, riset, eksplorasi dan pergerakan dalam menjaga dan mengembangkan energi yang ada di Indonesia. DEM adalah harapan bangsa di masa depan,” ucapnya.
DEM sendiri telah terbentuk di puluhan daerah Provinsi di Indonesia. Gerakan organik yang terbentuk menghasilkan pesatnya pertumbuhan DEM di berbagai daerah povinsi Se Indonesia.
Capt. Sofyani Faisol selaku Ketua Bidang Organisasi, Pemberdayaan Konstituen dan Aksi FSPPB menyampaikan bahwa pemuda jangan pernah kehilangan idealismenya, “Kalian ini adalah harapan bangsa kedepannya, maka jangan pernah hilang idealisme dari diri kalian,” ucapnya.
DEM Lampung sendiri akan dikomandoi oleh Hanggara Ramadhan S, yang saat ini menempuh Pendidikan Ilmu Hukum di Universitas Lampung.
Dirinya mengatakan bahwa mahasiswa perlu turun dan kawal setiap kebijakan energi yang ada.
“Ini masalah serius, kita punya BUMN namun kenapa saat ini justru pengelolaan dan pemanfaatan energi di negeri ini dilakukan oleh pihak asing, tentu inikan banyak yang bermain di belakangnya mulai dari pemerintah, anggota dewan dan pemangku kebijakan lainnya. Kita akan mulai dari Lampung terkait energi ini, kami akan lakukan riset, kajian, dan gerakan lainnya tentunya untuk kebaikan masyarakat ke depannya,” tegas Hanggara.
(Dimas)