24 Oktober 2024

News Lampung Terkini

Berita Terkini

Komisi IV Apresiasi Pemkab Gunung Kidul Tanggapi Antraks

Newslampungterkini.com, Yogyakarta – Ketua Komisi IV DPR RI Sudin mengapresiasi langkah dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul dalam menangani wabah penyakit Antraks di Kabupaten Gunungkidul. Kini dirinya fokus kepada langkah pencegahan dan meminta kepada Kementerian Pertanian (Kementan) untuk segera menambah bantuan berupa obat-obatan dan tindakan pencegahan.

“Tadi saya minta kepada Kepala Badan Karantina Pertanian Kementan untuk memikirkan langkah pencegahan dan dampak sosialnya. Misalnya berupa pemberian sapi indukan kepada masyarakat yang ternaknya positif terjangkit Antraks,” jelas Sudin usai mengikuti kunjungan kerja spesifik Komisi IV DPR RI ke Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (D.I.Y), Jumat (31/1/2020).

Menurut politisi fraksi PDI Perjuangan dengan adanya pemberian ganti rugi hewan ternak, nantinya masyarakat akan lebih aktif melaporkan. Melalui jaminan dari pemerintah berupa penggantian otomatis apabila ternak mati karena antraks, masyarakat nantinya tidak akan merasa mengalami kerugian.

Baca Juga :  Rahmawati Herdian Anggota Komisi IX DPR RI Minta BPOM Perketat Pengawasan

“Jangan sampai masyarakat nantinya berbohong, sapi yang sudah mati dan terindikasi Antraks kemudian dipotong dan dagingnya diberikan kepada masyarakat karena mereka tidak mau mengalami kerugian yang besar. Hal ini tentu sangat berbahaya karena penularan penyakit Antraks adalah melalui hewan kepada manusia,” ungkap Sudin.

Melalui kejadian tersebut lebih lanjut dirinya berpendapat akan memunculkan kekhawatiran masyarakat setempat untuk mengkonsumsi daging karena takut tertular penyakit. Hal ini tentu akan berdampak secara ekonomi terhadap para penjual ternak di Kabupaten Gunungkidul.

“Yang paling utama adalah langkah-langkah pencegahan, harus ada komunikasi yang baik antara pemerintah kabupaten, provinsi, dan pusat. Ini harus mendapat perhatian dan penanganan yang tepat agar penyakit antraks tidak semakin tersebar dan menyerang manusia, dan dapat menimbulkan kerugian yang lebih besar lagi,” imbuh politisi dapil Lampung I ini.

Baca Juga :  Rahmawati Herdian Anggota Komisi IX DPR RI Minta BPOM Perketat Pengawasan

Senada dengan Sudin, Anggota Komisi IV DPR RI Bambang Purwanto memandang penyakit Antraks merupakan sebuah penyakit yang cukup ditakuti oleh para penjual atau pemilik hewan ternak. Karena apabila tidak ditangani secara serius akan menyebabkan kematian pada hewan ternak yang terjangkit penyakit antraks tersebut.

“Memang sudah ada langkah-langkah penanganan yang dilakukan oleh Pemkab Gunungkidul. Saran saya mestinya ada suatu dinas tersendiri yang fokus untuk menangani ternak khususnya di Gunungkidul ini. Mengingat hewan ternak merupakan sebuah aset berharga bagi masyarakat yang tinggal di Kabupaten Gunungkidul,” ujarnya.

Oleh karena itu politisi Fraksi Partai Demokrat ini berharap kepada Kementan untuk memberikan perhatian lebih misalnya dalam hal pemberian penyuluhan secara detil, agar masyarakat menjadi lebih mengerti terhadap penyakit Antraks. “Semangat masyarakat Kabupaten Gunungkidul untuk pelihara ternak cukup besar, sehingga penting untuk diadakannya pembinaan kepada masyarakat,” ucap Bambang.

Baca Juga :  Rahmawati Herdian Anggota Komisi IX DPR RI Minta BPOM Perketat Pengawasan

Sebelumnya Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul Bambang Wisnu Broto dalam laporannya menyebutkan peyakit Antraks pertama kali ditemukan positif pada enam ekor ternak pada tanggal 26 Desember 2019 di wilayah Dusun Ngrejek Wetan, Desa Gombang, Kecamatan Ponjong.

“Kegiatan yang sudah dilaksanakan antara lain adalah pengambilan sampel berupa, darah ternak mati, lokasi kematian sapi, ladang terduga tercemar dan pasar hewan. Untuk selanjutnya dilakukan penanganan sesuai SOP penanganan Antraks, yakni sisa pakan dan kotoran ditimbun serta lokasi disiram dengan desinfektan formalin di lokasi kematian ternak,” paparnya.

Sementara injeksi antibiotik dan pemberian vitamin dilakukan di sejumlah dusun yakni Desa Gombang, Desa Dadapayu, Desa Gombang, Desa Pucanganom dan Desa Dadapayu. Injeksi antibiotik diberikan terhadap 2695 ekor sapi dan 6295 ekor kambing. (*)

Copyright © 2015 | Newslampungterkini.com | PT Lampung Terkini Mediatama | Newsphere by AF themes.