26 Oktober 2024

News Lampung Terkini

Berita Terkini

Umar Ahmad Membangun Peradaban Baru Khas Tubaba Lewat Megalithic Millennium Art

Newslampungterkini.com, Tulang Bawang Barat – Seniman Suprapto Suryodarmo sebelum wafat pada Minggu, 29 Desember 2019 lalu, bersama Bupati Tulang Bawang Barat (Tubaba) Lampung Umar Ahmad, telah menggagas kegiatan Sharing Time Megalithic Millennium Art pada 22-26 Januari 2020.

Bertempat di sejumlah lokasi, seperti di calon Kota Budaya Uluan Nughik dan  Komplek Islamik Center Tubaba di Kelurahan Panaragan Jaya, Kawasan Patung Megou Pak di Panaragan Kecamatan Tulang Bawang Tengah, dan Kawasan Las Sengok di Kampung Karta Kecamatan Tulang Bawang Udik, berbagai kegiatan berkonsep sarasehan, workshop, dan pertunjukan seni budaya akan digelar.

Digagas Mbah Prapto panggilan akrab almarhum Suprapto Suryodarmo dengan keahliannya dibidang Seni dan Kebudayaan, bersama Umar Ahmad ingin membentuk atmosfer kebudayaan tersendiri di Kabupaten yang telah berusia 10 tahun di Provinsi Lampung.

“Mbah Prapto kini telah tiada, tetapi gagasan dan konsep penyelenggaraan yang telah direncanakan sebelumnya, tetap kita laksanakan dengan menghadirkan berbagai seniman dan budayawan nasional dan internasional di Tubaba. Insyaallah tanggal 22 sampai 26 Januari 2020, kegiatan akan berjalan dengan baik sesuai harapan,” kata bang Umar sapaan akrab Bupati Tubaba, kepada media Newslampungterkini.com, Jum’at (17/1/2020).

Baca Juga :  Pj Gubernur Hadiri Ramah Tamah dengan Ketua MPR RI Ahmad Muzani dan Acara Syukuran Ketua DPRD Lampung Ahmad Giri Akbar

Lanjutnya, sebagai Kepala Daerah, dirinya terus berupaya mewujudkan Kabupaten yang bermotokan Ragem Sai Mangi Wawai, yang artinya Kebersamaan untuk keberhasilan, agar memiliki atmosfer kebudayaan, sekaligus wilayah yang memiliki wawasan ekologi, khas daerah Tubaba.

“Saya rasa setiap Kepala Daerah terus berupaya membangun pusat ibu Kotanya, tetapi di Tubaba saya mencoba membangun peradaban baru dengan mewujudkan sebuah Daerah Tubaba sebagi Ibu Desa. Saya percaya bahwa melalui pendidikan kesenian dan lingkungan, manusia bisa berubah menjadi lebih baik, menjadi lebih beradab dalam kehidupan sosial masyarakat, dan lebih berbudaya,” ungkapnya.

Diceritakan Umar, dalam lima tahun terkahir generasi muda di Tubaba bisa berlatih kesenian seperti teater, sastra, seni rupa, musik, film, fotografi dan tari, dan juga berlatih pendidikan ekologi untuk membangun kesadaran dalam kehidupan sehari-hari, sehingga misi membangun Ibu Desa dimulai dari setiap generasi atau masyarakat Tubaba.

Baca Juga :  Pemerintah Provinsi Lampung Revitalisasi Stadion Pahoman

“Kita tumbuhkan kesadaran dalam berbudaya, berkarakter khas orang Tubaba, seperti melatih perilaku membuang sampah tidak sembarangan, pengurangan sampah plastik, menanam pohon, hingga pengetahuan tentang pertanian dan kelestarian alam semesta,” harapnya.

Sharing Time Megalthic Millennium Art, menurut Umar, menunjukan pertemuan dua tradisi, yang diambil dari sifat almarhum Mbah Prapto yang selama puluhan tahun berlatih Joget Amerta di situs-situs Megalitik (selain candi), sebagai ruang sunyi yang mendekatkan diri dengan Alam, Tuhan dan peradaban masa silam.

“Sedangkan Millennium merujuk pada manusia dan situasi masa kini, berkorelasi pula pada masifnya pendidikan kesenian dan lingkungan pada anak-anak di Tubaba berkat wawasan. Sebab merekalah sesungguhnya pemilik Tubaba di masa depan. Maka kita terus membangun manusia lewat jalan kebudayaan,” pungkasnya.

Ditempat terpisah, Kepala Dinas Kominfo Tubaba, Eri Budi Santoso, yang sering disapa bang Ebe, bahwa kegiatan Sharing Time: Megalithic Millennium Art, telah memiliki persentase kesiapan untuk digelar mencapai 90 persen.

Baca Juga :  Pemerintah Provinsi Lampung Revitalisasi Stadion Pahoman

“Saya sudah koordinasi dengan Dinas Pariwisata Tubaba, bahwa persiapan sudah mencapai 90 persen, saat ini kita sedang menunggu konfirmasi kehadiran para tamu kehormatan yang telah diundang, seperti Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, dan Hilmar Farid, Dirjen Kebudayaan yang kita minta menjadi pembicara,” kata bang Ebe, Jum’at (17/1/2020).

Selanjut Ebe, selain dari Indonesia, kegiatan itu juga rencananya akan hadir para seniman, budayawan, artis perfilman, penyaji  dan lainnya, seperti Andy Burnham dari Negara Inggris yang merupakan Arkeolog, pendiri dan editor web Megalithic Portal, lalu Alex Gebe seorang Seniman, anggota Teater Kober, Anna Thu Schemidt dari Jerman, dan dari berbagai negara seperti Jepang, Malaysia, Rusia, Kanada.

“Dalam pelaksanaannya juga, setiap Tiyuh di Tubaba, akan menghadirkan para perwakilan pemuda, tokoh adat, tokoh masyarakat dan tokoh agama. Insyaallah ratusan bahkan ribuan orang akan hadir dalam kegiatan itu,” pungkasnya.

Laporan : Dedi Priyono

Copyright © 2015 | Newslampungterkini.com | PT Lampung Terkini Mediatama | Newsphere by AF themes.