27 Oktober 2024

News Lampung Terkini

Berita Terkini

Terpancar Pantulan Cahaya Matahari dari Depan Bangunan Bambu Megah di Tubaba

Newslampungterkini.com, Tulang Bawang Barat – Jum’at 27 Desember 2019, sekitar pukul 10.27 Wib, saat tiba di sekretariat PWI Tulang Bawang Barat (Tubaba) Lampung, telah menunggu diruang rapat seorang tokoh pemuda asal tiyuh (Kampung) Gedung Ratu, juga merupakan wartawan senior sekaligus penasehat organisasi profesi wartawan PWI Tubaba.

Dia bernama Juaini Bandarsyah, yang saat itu sedang bersama Jurnalis berpredikat kompeten dari Dewan Pers, dia bernama Sudirman, atau Dirman panggilan akrabnya. Mereka tampak sedang bincang, tentang pembangunan di Tubaba.

Lalu di sudut ruangan berukuran 9 meter persegi, di bagian depan ruang rapat seorang perempuan belia berparas cantik berhijab dan merupakan stap kantor PWI Tubaba, sedang duduk menatap ponsel menikmati fasilitas Wifi yang terpancar dari sudut atas pintu masuk. Dia adalah bernama Vivi Patmala.

Saat hendak duduk, bersama kedua pemuda yang bicara tentang pembangunan, sang stap menawarkan sajian minuman teh hangat.

“Mau minum teh bang?,” tanya staf itu.

Lalu, saya terima tawaran minuman itu, sembari berbaur bersama kedua pemuda diruang rapat.

“Kita lihat bangunan Balai Wartawan PWI yuk? sepertinya sudah selesai!,” kataku kepada kedua pemuda itu.

“Yuk, saya sudah lama belum lihat progres hasil terakhir bangunan itu. Sekarang kita jalan, yuk man,” ujar Juaini melahap tawaran ku sambil bergegas dari tempat duduknya bersam Dirman menuju mobil penulis.

Baca Juga :  Pj Gubernur Hadiri Ramah Tamah dengan Ketua MPR RI Ahmad Muzani dan Acara Syukuran Ketua DPRD Lampung Ahmad Giri Akbar

Sontak sejenak, staf yang baru selesai membuatkan minuman teh hangat itu terhenti menyajikan minuman yang telah dibuatnya. “Vi tehnya udah jadi ya, ditutup saja dulu cangkirnya dan taruh diruangan ku ya, nanti saja minumnya, saya dengn bang Juaini dan bang Dirmannya mau lihat Balai Wartawan dulu,” ucapku dengan staf itu.

“Iya bang,” jawab Vivi.

Berjarak sekitar 2 Km dari Sekretariat PWI Tubaba, atau sekitar 3 menit, tibalah kami bertiga di Balai Wartawan PWI Tubaba, yang terletak di Calon Kota Uluan Nughik. Kaki kami pun melangkah mengelilingi bangunan Bambu senilai 880 juta itu.

Desain yang unik dan menarik itu merupakan wujud fisik dari gambar pemikiran seorang berjiwa Seni tinggi yaitu karya inspirasi pemuda yang saat ini telah berusia 39 tahun, Ia bernama Umar Ahmad, seorang Bupati Tubaba kelahiran Karta Kecamatan Tulang Bawang Udik tahun 1980.

“Sungguh berjiwa seni tinggi bang Umar, akhirnya bangunan bambu unik ini bisa jadi. Mungkin bangunan bambu untuk kantor wartawan ini satu-satunya di Indonesia ya,” ujar Juaini.

“Ya, Sungguh tinggi sekali perhatian pak bupati, sehingga bisa memberikan fasilitas untuk kita wartawan PWI. Ungkapan terimakasih itu pun sungguh tak terhingga,” kata Dirman saat berdiri bersama disamping balai.

Baca Juga :  Pemerintah Provinsi Lampung Revitalisasi Stadion Pahoman

Setelah melihat bangunan bambu yang tampak seperti punggung kura-kura itu, tiba-tiba terpancar warna yang cerah, dari pantulan matahari di bangunan yang berada di seberang Balai Wartawan berjarak 200 meter dari pijakan kaki kami saat itu.

“Itu bangunan apa yang didalam kebun karet, banyak sekali rumah adatnya, kita lihat yuk,” kata Juaini kepada Dirman dan penulis.

“Iya ya… yuk kesan,” kata Dirman, sambil kami pun bergegas meninggalkan bangunan Balai Wartawan.

Mobil kami pun menuju tempat itu, dan ternyata, bangunan itu adalah satu kesatuan dari Taman Budaya Rumah Tradisional Masyarakat Adat Lampung yang sedang dibangun oleh pemerintah daerah Tubaba.

Kaki kami pun menelusuri tempat yang menarik dan indah itu, lalu pada bagian depan lokasi itu, pandangan kami disambut dan dimanjakan oleh kokohnya bebatuan, hijaunya taman dan 3 buah rumah tradisional masyarakat Lampung.

Lalu kami pun menelusuri jembatan panjang sekitar 12 meter yang ada menara pandang diatasnya, dibawahnya terdapat sungai kecil.

Kami pun menuju 5 buah bangunan tradisional yang sedang dikerjakan para ahlinya di bagian belakang lokasi Komplek itu.

Baca Juga :  Pj Gubernur Hadiri Ramah Tamah dengan Ketua MPR RI Ahmad Muzani dan Acara Syukuran Ketua DPRD Lampung Ahmad Giri Akbar

Saat berada di dekat bangunan, kami bertemu bererapa pekerja, yang berasal dari seputar Tubaba bahkan berbagi daerah seputar Lampung dan Sumatera Selatan.

“Kami dari Jepara bang, tugas kami membuat Jembatan berkontruksi besi dan berlantai kayu,” ujar solihin dan rekannya.

“Kalau kami dari Tubaba bang, kalau rekan-rekan kami yang sedang merakit bangunan rumah adat itu dari Meranjat Sumatera Selatan,” ungkap Saeful warga Kagungan Ratu.

Kami pun berdiri diteras rumah salah satu bangunan, sambil menatap dari ketinggian 2 meter, memandang halaman yang sedang dirancang untuk menjadi kawasan ramah lingkungan dengan konsep jalan setapak.

Tanaman bambu berjenis suling, tertanam membentuk terowongan di tepi jalan sebagi akses pintu masuk utama, bahkan tanaman bambu itu juga mengelilingi sebuah bangunan yang berkontruksi atap baja.

“Sejuk dan indah bahkan terinsprasi dari keadaan tempat ini. Bang Umar itu, sosok pemimpin yang lahir, bukan dilahirkan,” ujar Juaini sambil merangkul pundak penulis.

Itulah bupati Tubaba H.Umar Ahmad, yang merupakan seorang pemimpin milenial asset Lampung, yang dianugerahi Tuhan Yang Maha Kuasa, dengan skil membangun daerah dengan Konsep Seni dan Budaya yang khas, begitulah keindahan Taman Budaya Uluan Nughik Tubaba yang ada saat ini.

Penulis : Dedi Priyono

Copyright © 2015 | Newslampungterkini.com | PT Lampung Terkini Mediatama | Newsphere by AF themes.