16 Oktober 2025

News Lampung Terkini

Portal Berita Lampung

Kreatif dan Inovatif, Warga Panaragan ini Mengubah Kayu Gelondongan Bernilai Ekonomis

Newslampungterkini.com, Tulang Bawang Barat – Tarmizi (45) dan Selamet (44) warga Tiyuh (Kampung) Panaragan, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) Lampung, terbilang kreatif dan inovatif.

Mereka mampu mengubah kayu gelondongan yang terpendam dari dalam sungai dan tanah yang telah berusia puluhan hingga ratusan tahun menjadi perabotan rumah tangga bernilai ekonomis.

Kerajinan kayu tersebut, ditekuni kedua pria itu sejak tahun 2018 silam, dan kini terus kebanjiran material dan orderan dari berbagai daerah, dengan kiriman kayu gelondongan hasil galian, dengan panjang rata-rata 2 meter dan berdiameter antara 0,8 hingg 1,5 meter.

Baca Juga :  Tinjau SRMA 32 Lampung Selatan, Menko AHY Pastikan Fasilitas Pendidikan Siap

Bermodal mesin pemotong kayu (singso), mesin gerinda, golok, palu, dan alat-alat ukir kayu, keduanya mampu membuat Meja dan Bangku tebal yang disesuaikan dengan kondisi material kayu, bahkan tergantung pemesanan untuk motif yang diukir.

“Selagi kayunya tebal dan bagus, Insyaallah bisa kita bentuk sesuai keinginan, tidak hanya meja dan bangku, kadang-kadang ada pesanan asbak dari kayu yang diukir juga kita buat,” ujar Tarmizi sambil mengukir meja yang bermotif ular naga. (07/12/2019)

Baca Juga :  Unila dan AHY Ajak Mahasiswa Sinergi Indonesia Emas 2045

Menurut Tarmizi, untuk menjadikan satu set meja dan bangku, membutuhkan waktu 1 hingg 2 minggu, tergantung tingkat kesulitan yang dihadapi.

“Kalau materi bahan meja dan bangkunya cukup, bisa jadi 1 minggu, tapi kalau mau diukir dengan motif yang diinginkan biasa selesai 3 minggu,” pungkasnya.

Pantauan media Newslampungterkini.com di lokasi kerja kedua pria itu, terdapat puluhan kayu gelondongan hasil galian dari dalam timbunan pasir berkedalaman puluhan meter, selain itu terdapat juga material dari dalam sungai yang telah terpendam puluhan tahun.

Sementara itu, Selamet yang bertugas sebagai operator mesin potong dan poles, mengakui, untuk merakit satu set meja dan bangku hanya memerlukan waktu 1 hari.

Baca Juga :  Pemkab Lampung Tengah Entry Meeting dengan Badan Pemeriksa Keuangan

“Kalau merakitnya cukup mudah, 1 hari bisa 2 set, yang lama itu finishingnya, apalagi kalau pemesanan minta diukir,” ungkapnya.

Di lahan kerja berukuran 15 meter persegi, Tarmizi dan Selamet memproduksi karyanya di lokasi samping RSUD Tubaba, Tiyuh Panaragan dan saat ini telah memproduksi belasan set meja santai, dengan ukuran yang berpariasi, sedangkan untuk harga per set dibandrol 2 juta hingga  puluhan jutaan rupiah.

Laporan : Dedi Priyono

Copyright © 2015 | Newslampungterkini.com | PT Lampung Terkini Mediatama |