Dalami Adat Budaya Lampung, Siswa SMAN 7 Kunjungi Lamban Gedung Kuning

Newslampungterkini.com, Bandarlampung – Mencerdaskan Anak Bangsa patut di acungi jempol, hal ini bisa dilihat dari antusiasnya Guru dan Murid saat mengunjungi Lamban Gedung Kuning, Lamban pelestari Adat dan Budaya Lampung di Korpri, Sukarame, Bandar Lampung. (15/12/2019)
Dengan menggunakan 3 mobil Bus dan mobil pribadi Wakil Kepala Sekolah Dr. Yulianti dan guru Dra. Umi Husaini, Dra. Hj. Sri Bahana serta ratusan siswa terima oleh Tokoh Adat Lampung di Lamban Gedung Kuning
Pemilik Lamban Gedung Kuning Irjen Pol. Dr. Hi. lke Edwin SIK SH MH MM dengan gelar Gusti Batin Raja Mangku Negara, Gelar dari Buay Pangeran pemuka ilir WayKanan/Pepadun Sultan Lampung, Gelar Sultan Pangeran Mangkubumi dari Marga Gunung Alif Tanggamus.
Irjen Pol. Dr. Hi. lke Edwin juga mendapat Gelar dari Kerajaan Goa Makasar Sulawesi Selatan Karaeng Makule.
Pada kesempatan tersebut, dikarenakan Dang lke (panggilan akrab Bangsawan tinggi Lampung Irjen Pol. Dr. Hi. lke Edwin) ini lagi berdinas di Mabes Polri Jakarta di wakilkan kepada Humas Lamban Gedung Kuning, Lamban Pelestari Adat dan Budaya Lampung, Mamak Raden Muhammad soleh S, MT dan pengelola Bambang beserta Hulu Balang.
Para Guru dan siswa SMAN 7 Bandar Lampung sangat kagum dengan koleksi yang di miliki oleh Lamban Gedung Kuning, mulai dari panorama sekilas tentang asal usul orang Lampung, alat-alat perang kerajaan hingga senjata rampasan perang saat Skala Brak Kerajaan Lampung menang perang melawan VOC dan Jepang.
Yang cukup menarik perhatian siswa SMAN 7 adalah adanya koleksi “Sekura Kayu” topeng yang terbuat dari kayu kapas, dengan menampilkan berbagai karakter, bergantian para siswa memakai topeng untuk foto selfie, sehingga terjadi kehebohan di bilik/ruang Way Kanan, juga ada topi Baja Hulu Balang.
“Dari bukti barang-barang Adat tersebut kita yakin dan bangga betapa majunya Kerajaan Skala Brak Lampung zaman dahulu,” kata Dr. Yuliati selaku pemimpin rombongan studi budaya ini.
“Mudah-mudahan dengan melihat secara langsung dan merasakan langsung nuansa budaya sebagai bagian dari kearifan lokal Nusantara ini, bisa menjadi bekal siswa siswi untuk menjadi pemimpin di masa yang akan datang, amin,” harapnya.
(Bbg/Jef)