Debat Seputar Reforma Agraria, Jokowi Bongkar Luas Tanah Yang Dikuasai Prabowo

Newslampungterkini.com LAMPUNG – Pada sesi pertanyaan seputar Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, moderator debat Calon Presiden (Capres) 2019 pada Minggu (17/2/2019) menyampaikan pertanyaan kepada Capres nomor 01 yakni Jokowidodo dan kemudian di tanggapi oleh Capres nomor 02 Prabowo, sebagaimana dalam peraturan debat.
Hal menarik saat pemaparan jawaban oleh Capres Jokowi, justru ditanggapi dengan bertolak belakang dari strategi Prabowo, sehingga informasi mengejutkan dilontarkan oleh Capres Jokowidodo atas luas lahan yang dikuasai Prabowo.
Dibacakan Moderator debat, bahwa Dalam visi dan misinya, para Capres menjanjikan akan menjalankan Reforma agraria, jika mengacu pada undang undang 1945, Undang undang pokok agraria 1960 dan TAP MPR nomor 9 tahun 2001 tentang pembaruan agraria dan pengelolaan sumber daya alam, bahwa Reforma agraria bertujuan untuk menyelesaikan ketimpangan agraria, konflik dan kemiskinan di pedesaan.
“Pertanyaannya, bagaimana komitmen dan strategi bapak, menjalankan Reforma agraria yang sesuai dengan tujuan-tujuan tersebut,” ucap moderator menyampaikan pertanyaan kepada Capres Jokowidodo dan memberikan waktu sebanyak 2 menit kepada Jokowi saat mulai berbicara.
Capres Jokowi pun menjawab bahwa, dalam dua tahun ini, telah membagikan konsesi konsesi lewat perhutanan sosial, baik itu untuk masyarakat adat, untuk hak ulayat, untuk petani, untuk nelayan yang dalam dua tahun terakhir dibagi 2,6 juta hektar dari 12,7 juta hektar yang di siapkan.
“Kita juga mendampingi mereka, agar tanah-tanah yang diberikan menjadi produktif. Ada yang mereka tanami kopi, buah-buahan dan jagung. Artinya tidak hanya memberikan konsesi lahanya saja, tetapi juga mendampingi mereka agar tanahnya produktif,” ujar Jokowi.
“Dalam dua tahun ini, kita telah membagikan 5 juta sertifikat pada tahun 2017 kepada rakyat dibawah, pada tahun 2018 telah kita bagikan lebih dari 7 juta sertifikat. Untuk apa ini sebenarnya, agar mereka memiliki hak hukum atas tanah yang mereka miliki. Hak hukumnya jelas, yaitu sertifikat, dan dengan sertifikat itu, bias dipergunakan untuk jaminan, untuk anggunan mengakses permodalan ke bank. Sisi hak hukumnya ada, sisi akses keuangannya juga mereka miliki. Inilah fungsinya Reforma agraria, yang akan terus kami kerjakan dengan target 12,7 juta sertifikat untuk masyarakat, Bukan untuk yang gede gede, bukan untuk yang gede gede,” Kata Capres 01.
Setelah Capres 01 memaparkan jawabannya, kemudian moderator debat memberikan kesempatan kepada Capres 02 untuk menanggapi, jawaban yang telah disampaikan oleh Capres 01, dan diberikan waktu satu menit.
“Kami punya pandangan dan strategi yang berbeda, yang dilakukan oleh bapak Jokowidodo dan Pemerintahannya. Memang menarik dan populer, untuk satu, dua generasi, tetapi tanah tidak tambah dan bangsa Indonesia tambah, setiap tahun tambah kurang lebih 3,5 juta. Jadi kalu bapak bangga dengan bagi 12 juta, 20 juta pada saatnya kita tindak ada lagi lahan yang akan kita bagi,” kata Capres 02.
“Jadi bagaimana nanti masadepan anak cucu kita. Jadi strategi kami berbeda, strategi kami adalah Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33, bumi dan air dan semua kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, dikuasai oleh negara, rakyat boleh hak pakai” Kata Prabowo menanggapi jawaban Jokowidodo.
Pada sesi terakhir seputar pertanyaan yang disampaikan moderator, Jokowi kembali diberikan kesempatan untuk menanggapi pernyataan Prabowo, alhasil Capres 01 akhirnya membongkar luas lahan yang dimiliki Capres 02.
“Rakyat Indonesia yang saya cintai, pembagian yang tadi telah saya sampaikan hampir 2,6 juta memang agar produktif, dan sekali lagi saya katakan tidak dibagikan kepada yang gede gede,” kata Capres 01.
“Saya tahu pak Prabowo memiliki lahan yang sangat luas di Kalimantan Timur seluas 220.000 hektar dan di Aceh seluas 120.000 hektar. Saya hanya ingin sampaikan bahwa, pembagian seperti ini tidak dilakukan semasa pemerintahan saya,” Pungkasnya.
Editor : Dedi Priyono