Tumbuhkan Ekonomi Kreatif Desa Sidorejo Kirim 5 Peserta Ikut Pelatihan Membatik
Newslampungterkini.com LAMPUNG TIMUR – Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pemerintah sejak dulu sudah banyak membuat program-progam yang dapat mendorong perkembangan perekonomian rakyat. Program-program biasanya diwejawantahkan oleh pemerintah daerah melalui dinas-dinas terkait yang saling berhubungan dan saling mendukung dan bukan berdiri sendiri.
Salah satu program pemberdayaan yang diinisiasi oleh Dinas PMD kabupaten Lampung Timur ialah program gotong royong membangun Desa berbasis masyarakat, melalui workshop kewirausahaan membatik.
Dalam hal Dinas PMD Kabupaten Lampung Timur sebagai panitia menjelaskan bagaimana membentuk pusat-pusat industri dan pemasarannya sehingga dapat meningkatkan taraf perekonomian para peserta. Program-program yang dikembangkan ini, sekarang sedang menjadi trend dengan sebutan industri kreatif.
Perwakilan dari Desa Sidorejo kecamatan Sekampung Udik Lampung Timur mengirimkan 5 orang peserta untuk ikut dalam pelatihan membatik pada gelombang ke VI di Desa Gunung Pasir Jaya Sekampung Udik Lampung Timur. (11/12/2018)
Samini, salah satu peserta mengatakan sangat beruntung bisa ikut serta dalam pelatihan tersebut, dan berharap pelatihan dapat di lanjutkan untuk peningkatan ketrampilan para peserta.
“Saya berterimakasih dapat ikut serta dalam pelatihan ini, sehingga saya dan para wakil dari desa Sidorejo bisa dan memiliki ilmu untuk membatik, namun saya berharap keterampilan ini bisa di lanjutkan lagi untuk mengasah dan mempertajan pengetahuan kami tentang ketrampilan membatik,” Ujarnya.
Samini menjelaskan nantinya peserta yang diutus mengikuti keterampilan kewirausahaan akan membagi ilmunya setelah mahir dan mampu membatik di Desa masing masing,
“Ini perwakilan mas, karena peserta yang ikut juga di batasi. Nantinya peserta yang ikut akan menularkan ilmunya ke warga lainnya di Desa masing masing,” kata Samini lagi.
Pembinaan dan pelatihan membatik ini meliputi menyiapkan bahan berupa kain putih (jenis dan ukuran sesuai kebutuhan), malam, dan canting (elektronik), serta pewarna. Semua bahan pada pelatihan ini diberikan secara gratis sehingga dapat digunakan lagi di rumah.
Pelatih Latif Fatahilah dari Ramones Art Pringsewu mengatakan, proses pembuatan batik tulis kontemporer diawali dengan mendesain atau membuat motif sesuai keinginan, selanjutnya para peserta dapat nyating atau menorehkan tinta malam ke kain.
Setelah selesai nyating kemudian peserta dapat melanjutkan dengan melakukan pewarnaan dengan tiga metode yakni solet, celup atau ikat. Tahap selanjutnya yakni penguncian warna dan terakhir pelorotan warna.
“Seluruh proses harus di ikuti sesuai dengan petunjuk yang telah ada agar didapatkan hasil yang maksimal,” ujar Latif.
Latif berharap dengan diadakannya pelatihan tersebut dapat menumbuhkan ekonomi kreatif di kalangan warga, serta dapat menjaga kelestarian budaya membatik itu sendiri.
Liputan khusus
Laporan : Edi Arsadad
