Pelayanan Puskesmas Tak Profesional dan Dugaan Pungli Jadi Keluhan Warga Tubaba

Newslampungterkini.com TULANG BAWANG BARAT – Masyarakat Tiyuh (Kampung) Karta Raharja Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) Provinsi Lampung, mengeluhkan pelayanan Puskesmas setempat yang kurang profesional dan bahkan ada dugaan Pungli terhadap pasien.
Diungkapkan seorang ibu rumah tangga warga Tiyuh Karta Raharja yang berinisial L (25) bahwa, masyarakat yang sering membutuhkan pelayanan kesehatan di Puskesmas tersebut kurang memuaskan. Hal itupun dialaminya ketika datang hendak berobat pegawai Puskesmas selalu sibuk ngobrol satu sama lainnya dan bahkan Dokter piketpun tidak standby di tempat.
L pun berani mengangungkapkan bahwa keramahan dan pelayanan pihak Puskesmas sangat tidak bersahabat, menurutnya pelayanan terhadap pasien yang datang seharusnya langsung disambut dan di tanyakan keluhan pasien yang membutuhkan pertolongan, namun justru fakta yang terjadi sebaliknya.
“Saya mendampingi keluarga berobat di Puskesmas Karta Raharja. Anehnya lagi sistem pembayaran biaya pengobatannya bervariasi terhitung sejak pukul 06.00 Wib sampai pukul 12.00 Wib itu biaya pengobatanya standar sebesar Rp 5.000 hingga Rp 10.000, namun setelah melewati pukul 12.00 Wib mereka minta bayaran lebih dari semula sekitar Rp 25.000 hingga 30.000 rupiah.” ungkap L saat dijumpai media Newslampungterkini.com di kediamannya pada Jum’at (7/9/2018) pukul 12.30 Wib.
Lanjutnya, merasa curiga atas sistem pembayaran pengobatan yang jauh berbeda, sebab pembayaran jika sore harus melalui perawat dan bukan kasir, dirinya sempat mempertanyakan hal tersebut ke pada perawat setempat dan pihak perawa tpun menjelaskan jika itu memang sudah peraturan di Puskesmas tersebut.
“Jika siang menjelang sore sekitar pukul 12.00 Wib Dokter jaga sudah tidak ada lagi yang standby, menurut mereka itu wajar karena sudah tidak ada lagi pasien yang berobat. untuk itu kami minta kepada Pemkab Tubaba melalui Dinas Kesehatan agar dapat meningkatkan pelayanan Puskesmas, mulai dari tutur sapa, keramahan dan penanganan pasien, semahal apapun akan kita bayar asal pelayanannya baik kepada pasien yang membutuhkan pertolongan,” katanya.
Hal senada juga di alami Warga Tiyuh Daya Sakti berinisial J (30), diceritakannya bahwa pada minggu (1/9/2018) dirinya mengalami kecelakaan tunggal yang mengakibatkan tangan, pipi dan pelupuk mata sebelah kanan atas luka lebam tergerus aspal, berikut bibirnya mengalami luka yang langsung dibawa keluarga ke Puskesmas setempat.
“Menurut saya pelayanan pihak medis Puskesmas sangat kurang baik dan sangat mengecewakan masyarakat, saya sudah dua kali berobat, tidak ada keramahan dalam pelayanannya. Mirisnya lagi saat pembayaran biaya pengobatan itu di minta langsung oleh perawat, tanpa melalui kasir, selama dua kali berobat di situ pertama saat kejadian dan kedua ketika membuka jahitan, saya bayar untuk pertama berobat Rp 230.000 dan yang kedua Rp 110.000.” Jelasnya.
Menanggapi keluhan masyarakat itu, Essy selaku Kepala UPTD Puskesmas Karta Raharja menyangkal keluhan tersebut, menurutnya pihak Puskesmas telah melaksanakan tugas dengan baik.
“Untuk pemberitahuan kepada Pasein, kami telah membuat aturan tertulis di banner yang terpajang di depan sebagi informasi pelayanan, dan sebelum membuat peraturan tersebut telah berkoordinasi dengan Plt. Kepala Dinas Kesehatan Tubaba, artinya setiap tindakan yang diberlakukan di Puskesmas setempat telah melalalui rapat terlebih dahulu tidak sembarangan.” kata Kepala UPTD Puskesmas saat dikonfirmasi media Newslampungterkini.com di ruang kerjanya.
Essy juga menanggapi terkait informasi pasien yang ditolak di Puskesmas tersebut, dan dirinya merasa tidak terima jika ada tuduhan menolak pasien yang membutuhkan pertolongan di Puskesmas.
“Jujur saya tidak terima jika dikatakan menolak pasien, sebab kami pihak Puskesmas telah melakukan pelayanan semaksimal mungkin dan cukup baik. Soal pembayaran pasien umum itu telah sesuai dengan Retribusi daerah namun jika pasien memiliki kartu BPJS mereka tetap gratis.” imbuhnya. (Dedi Priyono)