Unila Bersama BPKH Gelar Mastering Class Pengelolaan Keuangan Haji
Newslampungterkini.com – Unit Penunjang Akademik (UPA) Pengembangan Karier dan Kewirausahaan (PKK) Universitas Lampung (Unila) bekerja sama dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mengadakan kegiatan Mastering Class pada Rabu, 3 September 2025, di Aula Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).
Penyelenggara kegiatan menghadirkan sejumlah narasumber dari BPKH, Baitul Mal Muamalat, dan Bank Muamalat untuk memberikan wawasan seputar pengelolaan keuangan haji dan penguatan literasi keuangan syariah.
Acara dibuka resmi oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Prof. Dr. Sunyono, M.Si., yang hadir mewakili Rektor.
Dalam sambutannya ia menegaskan, Unila berkomitmen untuk terus menjadi bagian dari upaya strategis dalam pembangunan bangsa melalui penguatan kapasitas sumber daya manusia.
Menurutnya, kerja sama dengan BPKH menjadi wujud nyata kolaborasi dalam mencetak generasi profesional yang memahami tata kelola dana haji secara transparan, efisien, dan akuntabel.
“Universitas Lampung sangat mengapresiasi terselenggaranya program ini. Kami berharap peserta tidak hanya mendapat pengetahuan teoretis, tetapi juga ruang untuk berbagi pengalaman dengan para praktisi, akademisi, dan pemangku kepentingan di bidang pengelolaan dana umat,” ujarnya.
Ia menambahkan, Unila akan terus mendukung program-program yang relevan dengan penguatan sektor keuangan syariah dan pemberdayaan masyarakat.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Sistem Informasi, Prof. Dr. Ayi Ahadiat, S.E., M.B.A., serta Kepala UPA PKK Dr. Usep Syaipudin, S.E., M.S.AK.
Rangkaian sesi materi dibuka dengan paparan dari Dr. Ir. Acep Riana Jayaprawira, M.Si., anggota Badan Pelaksana Bidang Manajemen Risiko, Hukum, dan Kepatuhan BPKH.
Ia membahas sosialisasi keuangan haji dengan menekankan pentingnya pengelolaan dana secara profesional, transparan, dan sesuai regulasi yang berlaku. Materi ini juga menyoroti strategi mitigasi risiko serta langkah-langkah BPKH dalam menjaga keberlanjutan dana haji.
Materi berikutnya disampaikan Galeh Pujonegoro, Direktur Wakaf dan CSR Baitul Mal Muamalat. Ia menekankan peran Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf (ZISWAF) sebagai salah satu instrumen penting dalam pemberdayaan ekonomi umat.
Melalui pemaparannya, peserta diajak memahami bagaimana ZISWAF dapat dioptimalkan tidak hanya sebagai amal ibadah, tetapi juga sebagai sumber penguatan ekonomi masyarakat yang berkelanjutan.
Kadar Budiman, Region Head Sumatera Bank Muamalat, turut memberikan materi mengenai produk-produk perbankan syariah. Ia menjelaskan berbagai layanan dan inovasi produk perbankan yang dirancang untuk mendukung pengelolaan keuangan umat sekaligus meningkatkan literasi keuangan syariah di kalangan mahasiswa dan masyarakat.
Sebagai penutup, Dr. Tiara Nirmala menyampaikan materi BPKH Mastering. Ia mengulas pentingnya penguatan kompetensi sumber daya manusia dalam memahami sistem pengelolaan dana haji yang modern dan berbasis prinsip syariah.
Materi ini juga menyoroti tantangan dan peluang yang dihadapi dalam tata kelola keuangan haji, serta bagaimana generasi muda dapat mengambil peran aktif dalam bidang tersebut.
Melalui mastering class ini, peserta diharapkan memperoleh wawasan komprehensif mengenai pengelolaan dana haji, optimalisasi instrumen ZISWAF, serta pemanfaatan produk keuangan syariah.
Selain itu, kegiatan menjadi ajang kolaborasi antara akademisi, praktisi, dan lembaga pengelola keuangan syariah untuk memperkuat kontribusi nyata dalam pengelolaan sumber daya umat di Indonesia. (sn/ms)
Baca Berita Lain di Google News
