Musda VIII HNSI Lampung, Sejahterakan Nelayan Wujudkan Indonesia Emas

News Lampung Terkini
Newslampungterkini.com – DPD Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Provinsi Lampung menggelar Musda VIII di gedung Rimbawan Bandar Lampung, Rabu (17/7/2024).
Musda dihadiri Sekjen HNSI Lidya Asegaf, SE dan pengurus DPD serta DPC HNSI Lampung.
“Alhamdulillah Musda ke VIII ini berjalan lancar dan sukses ini adalah agenda rutin lima tahunan, dan dalam Musda ke VIII terpilih kembali Bayu Witara S.IP sebagai Ketua DPD HNSI Provinsi Lampung, masa bakti 2024-2029,” ujar Sekjen HNSI, Lidya Asegaf SE.
Lidya Asegaf berharap setelah terpilih Bayu Witara semua program bisa berjalan dengan baik dan lancar.
Sementara, Ketua HNSI Lampung, Bayu Witara meminta untuk semua Pengurus DPD dan DPC selalu kompak dan bersama-sama bekerja keras mensukseskan program HNSI.
Bayu Witara menyampaikan, program utama HNSI kedepan adalah mensejahterakan nelayan di seluruh Tanah Air. Hal itu dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Tentu Indonesia tidak akan menjadi emas kalau nelayannya tidak sejahtera. Program utama adalah nelayan sejahtera. Nelayan sejahtera itu tidak asal bicara tetapi peran serta pemerintah dan semua stakeholder harus bersama-sama dengan HNSI sebagai wadah organisasi bergandengan tangan untuk mensejahterakan mereka,” beber Bayu Witara.
Menurutnya, pendataan anggota HNSI menjadi salah satu tahap awal untuk mewujudkan kesejahteraan para nelayan. Dengan adanya database anggota, maka program pemerintah seperti penyaluran BBM subsidi dapat tepat sasaran.
“Kami akan lakukan digitalisasi data anggota agar program-program pemerintah misalnya BBM subsidi dan macam-macam bisa tepat sasaran. Sehingga dengan data itu kami bisa berbicara dengan pemerintah untuk melakukan terobosan-terobosan subsidi dan kebutuhan lainnya kepada nelayan,” terang Bayu Witara.
Selain melakukan digitalisasi database anggota, program kerja utama HNSI adalah untuk memisahkan antara nelayan tradisional dengan nelayan industri. Sehingga, nelayan tradisional yang harus disentuh oleh pemerintah dalam subsidi maupun penegakan hukum bisa tepat sasaran.
“Supaya kebijakan nelayan industri ada kebijakan khusus dari pemerintahan dengan pola industri dan nelayan tradisional dengan pola bantuan dan subsidi bisa disalurkan dengan baik dan tepat sasaran,” jelas Bayu Witara.
Ditegaskannya, tantangan utama HNSI ke depan adalah bagaimana mensejahterakan nelayan. “Ini sebuah tantangan karena diberi kesempatan untuk mensejahterakan nelayan. Sehingga pemberdayaan nelayan kedepan adalah bagaimana membuat nelayan itu menjadi mandiri dengan pemberdayaan ekonomi nelayan,” pungkasnya.