MASATA Lampung Barat Bergeliat, Disinfeksi Destinasi Wisata, Cegah Kendali COVID-19

Newslampungterkini.com – Dewan Pimpinan Cabang Masyarakat Sadar Wisata (MASATA) Kabupaten Lampung Barat menggelar bakti sosial penyemprotan disinfektan (disinfeksi) di sejumlah lokasi destinasi wisata Bumi Beguai Jejama itu, Kamis (4/2/2021).
Ketua DPC MASATA Lampung Barat, Teuku Wahyu memimpin langsung jalannya baksos tersebut, yang juga diapresiasi positif bupati setempat, Parosil Mabsus.
Berseragam APD lengkap, para pengurus organisasi yang saat lahir 4 April 2018 di destinasi utama pariwisata Indonesia, Denpasar Bali, mendeklarasikan diri wadah kaum profesional para pelaku, pemerhati, dan pecinta pariwisata yang memiliki kesamaan persepsi mendukung pariwisata berkelanjutan di Indonesia itu, bergantian menyemprotkan disinfektan dari atas mobil bak terbuka.
Sejumlah warga pemilik destinasi, aparat pemda dan TNI-Polri mengapresiasi aksi mulia itu. Destinasi terdisinfeksi antara lain kantor polisi, kantor BRI Unit, Taman Wisata Alam Segar Sari, dan Dermaga Arung Jeram Pekon Sukajaya, Kecamatan Sumberjaya.
“Terus semangat memutus rantai penyebaran COVID-19,” ujar singkat Ketua DPC MASATA Lampung Barat Teuku Wahyu. Pria tampan ini selain model kenamaan, pernah Juara I Mister Indonesia Lampung 2018, juga dikenal sosiopreneur sukses pemilik Dhievha Coffee, Lampung Barat.
Seperti pernah diterangkan oleh Ketua Umum dan Sekjen DPP Masata, Rudolf Panca Sarungu dan Andi Azwan, tahun ini MASATA terus menggeber konsolidasi pembentukan struktur kepengurusan DPD dan DPC se-Tanah Air, aktif terlibat dalam program pengembangan desa wisata dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pimpinan Menteri Sandiaga Salahudin Uno.
Sebut Rudolf Panca Sarungu, pascapandemi kelak, kepariwisataan akan jadi sektor utama penggerak peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat, menghapus kemiskinan, serta mengatasi pengangguran.
Terhadap kepariwisataan yang memelihara kelestarian lingkungan, alam, dan sumber daya, MASATA meyakini kepariwisataan akan turut memajukan kebudayaan, mengangkat citra, memupuk cinta tanah air, perkukuh jati diri, dan mempererat kebangsaan.
MASATA mendorong usaha pariwisata yang bangkit untuk menyediakan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan. “Kumpulan usaha pariwisata saling terkait itu akan membentuk kembali industri pariwisata yang meningkatkan pendapatan negara,” ujar Panca sapaannya, saat beranjangsana ke Lampung, 7-9 Oktober 2020 lalu.
MASATA bercita-cita agar keseluruhan kegiatan pariwisata yang multidimensi, multidisiplin, dan melibatkan berbagai stakeholder itu saling mendukung dalam ujud sinergitas dan kolaborasi. “Antar sektor, antar aktor,” tandasnya.
Sadar kepariwisataan akan berubah pascapandemi COVID-19, cetusnya, MASATA jadi perkumpulan yang berperan strategis dalam upaya menopang kebangkitan pariwisata Indonesia di tengah perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global.
“Di masa pandemi COVID-19, stakeholder kegiatan pariwisata harus saling mendukung agar industri pariwisata kita semakin tangguh melewati tantangan,” pungkasnya.
Secara profil, MASATA organisasi non profit bervisi menjadikan masyarakat Indonesia mensyukuri nikmat dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang telah menganugerahkan kekayaan alam yang indah dengan menjadikan industri pariwisata sebagai bagian yang bermakna dalam kehidupan sehari-hari bagi pemerintah, sektor swasta dan masyarakat Indonesia.
Dikutip dari laman resmi, visi MASATA jadi organisasi pelaku, pemerhati, dan pencinta pariwisata Indonesia yang berkompeten dalam mendukung pariwisata berkelanjutan di Indonesia, didukung lima misi.
Memberikan kontribusi nyata untuk mendukung sektor pariwisata jadi penyumbang devisa terbesar bagi Indonesia. Memajukan pariwisata berbasis masyarakat dalam meningkatkan harkat, martabat, dan ekonomi khususnya daerah tujuan wisata di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
Membangun desa, kawasan, dan destinasi wisata dalam peningkatan ekonomi kreatif masyarakat. Lalu, sebagai narahubung kepentingan kementerian dan lembaga antar pusat dan daerah khususnya dalam bidang pariwisata serta ekonomi kreatif. Dan, lima, membangun sinergitas dan kolaborasi antar asosiasi/organisasi/perkumpulan pariwisata di tingkat pusat dan daerah.
(red/mzl)