Butuh Bantuan Pemerintah, Gadis Kecil di Tubaba ini Mengidap Kanker Darah

Newslampungterkini.com – Gadis kecil berusia hampir enam tahun bernama Naira Gussela Putri, warga Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) Lampung, mengidap penyakit Leokimia Pnenotyping (Kanker Darah) sejak enam bulan lalu.
Pantauan media Newslampungterkini.com Selasa (7/7/2020), Naira yang tinggal bersama nenek dan kakeknya Darwin (60) dan Suparti (59) di Rw 003 RT 003 Tiyuh (Kampung) Daya Asri, sudah enam bulan menjalani kemo trapi tanpa bantuan pemerintah setempat.
Dikatakan Ulva warga Daya Asri, bahwa selama menjalani pengobatan, Gadis kelahiran Karta Sari 2 Agustus 2014 itu belum sempat mendapatkan perhatian atau bantuan dari pemerintah daerah Tubaba, bahkan biaya kehidupan Naira bergantung pada kakek dan neneknya.
“Mereka keluarga tidak mampu, Naira Gussela Putri, tinggal dan diasuh nenek dan kakeknya sejak bayi, karena ibunya pergi entah kemana dan ayahnya juga merantau jadi TKI di Malaysia dan kabarnya masih nganggur dampak Covid-19, dan kedua orang tua Naira sudah lama berpisah,” ungkap Ulva kepada media Newslampungterkini.com
Menurut Ulva, Gadis kecil pengidap kanker darah itu, selalu disarankan dokter dari RS Imanuel untuk mendapatkan surat rujukan dari puskesmas terdekat di Tubaba agar mendapatkan pengobatan gratis.
“Besok pada Rabu pagi (8/7/2020) Naira kembali menjalani pengobatan di RS Imanuel, kondisi keluarga yang tidak mampu itu mereka berharap perhatian pemerintah daerah Tubaba dan berharap dapat membantu biaya hidup Naira selama menjalani pengobatan. Keluarga sudah melaporkan kondisi Naira lewat pemerintah Tiyuh, tetapi belum ada perkembangannya,” pungkasnya.
Sementara itu, dikonfirmasi melalui sambungan telepon seluler Kepala Puskesmas Poned Kelurahan Daya Murni Kecamatan Tumijajar, H.Yulizir, mengaku belum mengetahui adanya pasien pengidap Leokimia Pnenotyping.
“Waduh, saya malah baru tahu ini, akan saya Koordinasikan segera dengan bidan desa di Tiyuh setempat, terimakasih atas informasinya,” ungkap Yulizir, Selasa (7/7/2020).
Laporan : Dedi Priyono