27 Oktober 2024

News Lampung Terkini

Berita Terkini

2 Malam Menengok Aktivitas Pulau Sebesi Pasca Tsunami III

Newslampungterkini.com LAMPUNG SELATAN – Rencana menyewa kapal motor batal, karena terlalu lelap bangunnya pada kesiangan. Meski dengan terik matahari yang menyengat tim menyusuri pantai kanan dan kiri dengan membawa peralatan pancing, memancing pesisir pantai Pulau Legundi. Sekitar  500 meter ke arah kanan hingga Dermaga II, pantainya berwarna coklat.

Sayang, kebersihan belum terjaga sampah plastik mulai memehui pantai, dan kesadaran masyarakat  untuk buang tinja belum diberdayakan. Banyak tinja berserakan di panjat. Lalu sebagian Tim memilih balik kanan menyusuri pantai kearah depan pulau umang. Sampah plastik juga berserakan hingga sepanjang sekitar 500 meter hingga batas muara yang menjadi saluran limbah rumah tangga.

Selanjutnya baru menemukan pantai yang bersih dan air laut yang begitu jernih. Menurut warga di sekitar pulau umang itu banyak ikan hiu jenis pari dan ikan ikan besar kerap bermain disana. Kerang kerang berbagai jenis rumah keong berbagai warga masih banyak berserakan, bertanda belum banyak tersentuh manusia, meski lahan lahan pesisir pantai konon sudah menjadi milik orang orang kaya dari luar, dan bukan milik warga Pulau Sebesi lagi.

Pulau Umang kerap menjadi Spot snorkeling. Air jernih dan karang alami, Ombak yang tak terlalu besar akan membuat pengunjung dapat menikmati pemandangan alam bawah laut Sebesi dengan tenang tanpa gangguan, dengan pemandangan alam yang masih asri. Bersantai di pantai Pulau Sebesi tradisinya sambil minum kelapa muda Pulau Sebesi yang langsung bisa di ambil dari pohonnya.

Baca Juga :  Ratusan Peserta Ramaikan ‘Ikat Run Unila 2024’

Memancingnya juga seru, dapat ikan langsung di bakar di tepi pantai, dengan nasi pesan dari warung dermaga dengan layanan di antar ke tempat ngumpul Tim. Biasanya jika musim ikan, dan bertemu nelayan yang berhasil menangkap ikan, pengunjung bisa membelinya dan meminta tolong untuk dimasakkan.

Karena kehabisan umpan, Tim memilih untuk beristirahat MCK. Perjalanan pulang memilih menyusuri perkampungan. Menyusuri jalan setapak keluar dari bibir pantai melewati kebun Kakao dan Kebun Kelapa, di antara tanaman sela pohon pisang. Tapi tanah terlihat kering, tumpukan dahan dan ranting ada yang setinggi 25 cm. Kakau tak lagi berbuah.

Saat tiba di jalan utama terlihat debu tebal menyelimuti jalan tanah dengan bangunan paping yang sudah rusak. Paving block sudah bertahun tahun itu tak juga di perbaiki. Padahal jalan itu satu satunya jalan utama dari dermaga Utama menuju dusun lain dan antar dusun. Tidak ada jalan aspal atau onderlagh disana. “Sudah hampir setahun Pulau Sebesi tak diguyur hujan bang. Dulu ada warga yang inisiatif, menggunakan mobil bawa air laut menyirami jalan jalan dusun. Tapi sekarang tidak lagi,” kata pemuda desa.

Baca Juga :  Hari Santri 2024, Pj Gubernur Lampung Lepas Jalan Sehat Sarungan

Perjalanan menuju cotteg juga melewati Perkampungan. Masyarakatnya begitu ramah menyapa. Setiap yang lalu lalang membawa belanjaan, hingga hasil bumi tersenyum dan menyapa Tim yang memang terlihat orang asing karena pendatang.

Rombongan sempat menghentikan perjalanan didepan satu satunya sekolah menengah atas (SMA) milik Yayasan Swadwipa, dan menikmati bakso khas Pulau Sebesi. Lumayan sedap untuk ukuran Tinggal di pulau yang jauh dari gemerlap kota. Tim tidak sempat ke Dusun Tiga Regahan Lada, yang sempat ditinggalkan penghuninya, karena tersapu tsunami dan sejumlah ternak yang kehilangan induknya.

Hampir semua insprastruktur jalan di Desa Tejang, Pulau Sebesi kembali menyatu menjadi tanah. Proyek irigasi yang ditemukan di beberapa titik itu bak tak berfungsi. Warga dekat pantai masih membuang sampah limbah rumah tangga ke saluran irigasi, yang mengalir ke sungai yang mengalir ke Laut.

Baca Juga :  Pemerintah Provinsi Lampung Revitalisasi Stadion Pahoman

“Ya, dulu kesadaran masyarakat dilakukan pembinaan. Tapi sekarang mulai pudah. Terkesan acuh dengan kesadaran lingkungan. Sayang jika ini tidak dilakukan pembinaan. Jika akan menjadi destinasi wisata. Karena insftstruktur harus juga diimbangin dengan SDM-nya,” kata tokoh pemuda Desa Tejang.

Warga juga berharap ada keterlibatan masyarakat baik dalam pembangun pariwisata dan pembangunan desa mereka. Pembangunan yang ada ini adalah warisan Kades yang lama, yang sekarang tidak tahu. Karena masyarakat sebesi hanya menjadi pentonton di Kampungnya.

“Kami tidak pernah tahu dana desa untuk apa dan kemana. Banyak orang datang wisata, kami juga tidak tahu bagaimana mekanismenya, dan warga dapat apa. Tidak ada yang dapat dinikmati anak anak muda di Kampung ini untuk sebagai penghasilan,” katanya.

Pulau Sebesi memiliki banyak potensi wisata yang luar biasa. Dengan kekayaan laut dan Perkebunan, seharusnya masyarakat bisa hidup lebih layak. “Pulau Sebesi bisa menjadi Pulau Wisata seperti pulau pulau di luar Sumatera, jika dikelola dengan baik dan mengedepankan kearifan lokal,” kata salah satu Tim.

 

 Tamat

(Bbg/Joe)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2015 | Newslampungterkini.com | PT Lampung Terkini Mediatama | Newsphere by AF themes.