Jaga Kelestarian Rajungan, Kurangi Penggunaan Alat Tangkap yang Merusak Ekosistem Laut
Newslampungterkini.com – Gangguan pada sektor kelautan dan perikanan akan berdampak pada jutaan mata pencaharian masyarakat, ketahanan pangan dan ekonomi.
Hilangnya habitat laut mengancam ketahanan pangan dan sumber mata pencaharian masyarakat pesisir.
Muhammad Khazali, Program Manajer Senior mengatakan, mengurangi penggunaan alat penangkapan ikan yang merusak di perairan pesisir sangat penting bagi ekosistem laut yang sehat, kelestarian sumber daya ikan, dan masyarakat pesisir yang tangguh.
Menurutnya, habitat dan vegetasi pesisir yang sehat memberikan berbagai manfaat termasuk perlindungan pesisir dari badai dan abrasi, kelestarian sumber daya hayati, kesehatan stok rajungan.
“Hal ini karena rajungan membutuhkan tempat hidup yang masih alami sebagai tempat berlindung dan mencari makan ketika masih kecil hingga mereka tumbuh menjadi dewasa,” jelasnya.
Dia menambahkan, perikanan rajungan sendiri memberkan peluang mata pencaharian untuk 6.000 orang di Lampung dan merupakan perikanan ekspor ke-3 di provinsi ini.
Untuk alasan ini, pengambilan keputusan lokal menjadi inti dari setiap pengembangan sumber daya dekat pantai dan pertimbangan penuh diberikan untuk melindungi habitat penting.
“Oleh karena itu pengelolaan dan pembuatan kebijakan pengembangan wilayah pesisir serta perlindungan habitat penting di tingkat provinsi menjadi hal yang sangat penting,” tandasnya.
Dinas Kelautan dan Perikanan Lampung, Kementerian Kelautan dan Perikanan, beserta para pihak lain, termasuk EDF yang tergabung dalam Komite Pengelolaan Perikanan Rajungan Berkelanjutan (KPPRB) Provinsi Lampung berusaha untuk membangun suatu inisiatif bersama agar penggunaan alat tangkap yang dapat merusak tempat hidup rajungan dapat terus dikurangi.
“Inisiatif ini harus dibangun dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan-baik pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten, masyarakat, dan dunia usaha berdasarkan ilmu pengetahuan dan kearifan lokal,” pungkasnya.
(sns)