Fasilitasi Pendidikan Siswa Yatim Saat Pandemi, Sekolah Guru Indonesia Launching Program YES
Newslampungterkini.com – Sekolah Guru Indonesia (SGI) kembali melaunching program bantuan pendidikan dan pembinaan bagi siswa-siswi yatim jenjang pendidikan dasar di berbagai wilayah di Indonesia dengan nama Yatim Ekselensia Sholarship (YES) dengan tema “Yatim Berakhlak”, untuk memfasilitasi bantuan pendidikan dan pembelajaran yang bermakna saat pandemi. Senin, 28 Juni 2021
Program YES ini akan berlangsung selama 6 bulan dengan melibatkan 10 fasilitator guru dan 100 siswa yatim penerima manfaat dari 8 provinsi di Indonesia dibawah koordinasi Project Officer SGI Agung Rahmad Kurniawan.
Launching program Yatim Ekselensia Scholarship (YES) ini dilaksanakan di SD Perwanida Nurul Fajar Bogor pada pukul 13.00-15.00 WIB yang dihadiri oleh 40 siswa yatim jenjang pendidikan dasar bersama walinya, kepala sekolah dan fasilitator YES wilayah Bogor, Ketua Sekolah Guru Indonesia serta Kepala Divisi Pendidikan Dompet Dhuafa dengan memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku.
Ketua Sekolah Guru Indonesia Asep Ihsanudin dalam sambutannya menyampaikan SGI sebagai penyelenggara program YES memperoleh dana yang telah di himpun oleh Dompet Dhuafa untuk terlaksananya program YES ini.
Harapannya para fasilitator bukan hanya melanjutkan program KBM, melainkan agar siswa-siswi yatim ini dapat meningkatkan dan membawa perubahan dalam pembinaan akhlak dan karakter, soft skill serta keterampilan kewirausahaan. Juga untuk saling mengenal karakter dan budaya siswa dari berbagai wilayah.
“Semoga program ini lancar dan berkah, bagi donatur dan fasilitator semoga ini menjadi ladang amal dan pahala yang berlimpah,” ujarnya.
Senior Supervisor Budaya dan Pendidikan Dompet Dhuafa, Purwoudi Utomo juga menyampaikan bahwa program YES ini di ikhtiarkan untuk membantu masyarakat.
“Siswa yatim yang sebelum pandemi sudah harus kita bantu. Saat pandemi ini justru lebih kita utamakan memberi bantuan, terutama pada sektor pendidikan,” ujarnya.
Dompet Dhuafa saat ini dalam pemberian bantuan tidak hanya dalam bentuk charity, namun juga memberi pembinaan dan pendampingan pendidikan agar para siswa-siswi yatim ini selain dapat bantuan dana tunai, juga dapat membantu mereka untuk memperoleh penguatan pada aspek life skill dan pembinaan karakternya.
Pandemi yang terus berlangsung dengan peningkatan kasus yang terus tersebar diberbagai wilayah di Indonesia sangat berdampak pada sektor pendidikan dari jenjang pendidikan dasar, menengah, hingga pendidikan tinggi. Bagi sebagian masyarakat yang beruntung memiliki kecukupan finansial dan kepedulian orangtua terhadap pendidikan anak, pastinya akan terpenuhi kebutuhan pendidikan anak-anaknya. Namun sebagian masyarakat yang memiliki keterbatasan finansial dan bagi siswa-siswi yang sudah tidak memiliki orangtua lengkap akan sangat nampak kesenjangannya.
Maka dari itu Sekolah Guru Indonesia dan Dompet Dhuafa berusaha menghapuskan kesenjangan tersebut melalui program-program langsung yang ditujukan kepada masyarakat yang membutuhkan dalam hal ini siswa-siswi yatim.
(aml/ril)