Lokasi BBM Ilegal di Tubaba Terbongkar, Warga Dihimbau Waspada Peredarannya

Newslampungterkini.com – Tampak dari kecurigaan masyarakat terhadap sebuah rumah yang tidak berpenghuni tetap di Tiyuh (Kampung) Candra Kencana Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) dengan aktivitas keluar masuk kendaraan bermuatan puluhan hingga ratusan derigen, kini terbongkar.
Penelusuran media newslampungterkini.com pada Kamis, 25 Maret 2021 pukul 11.00 wib, warga sekitar dengan rasa resah dan takut untuk mengungkapkan tentang aktivitas selama tiga bulan terakhir atas aktivitas yang dilakukan, warga berharap pihak berwajib dapat menghentikan kegiatan yang diduga ilegal.
“Kami tidak tahu persis mas, usaha apa tetapi kami merasa resah karena menurut kami itu usaha yang ilegal, kami lihat ada banyak minyak seperti bensin tapi terlihat seperti air bening gitu. Setiap hari banyak orang bawa mobil ngangkut derigen setelah diisi, kayaknya tukang belinya,” ungkap warga yang enggan disebutkan namanya di sekitar lokasi.
Menurut sumber, aktivitas bongkar muat kadang dilakukan tengah malam, kemudian pada siang hari banyak kendaraan kecil yang datang dan pergi setelah masuk kedalam lokasi yang tertutup dengan pagar bambu yang rapat dan tinggi.
“Saya dan warga sekitar dari melihat dengan dekat, tampak seperti minyak yang tercecer ditanah bahkan dibuatkan lubang agar menyerap kedalam tanah, kami yakin itu BBM yang sudah diolah. BBM mentah atau bukan kami gak tahu, yang kami tahu banyak yang datang seperti agen-agen minyak yang membeli,” ungkapnya.
Pantauan media Newslampungterkini.com, dilokasi terdapat dua orang dengan kendaraan Pick-up BE 9126 CP sedang mengisi puluhan derigen dengan cairan yang diduga BBM sejenis bensin.
“Kami cuma pekerja pak, nanti ngomong aja sama bos saya. Bapak dari mana ya?” ujar petugas yang diduga sopir kendaraan tersebut.
Saat sejumlah awak media hendak mewawancarai kedua petugas yang sedang mengisi puluhan derigen tersebut, engga menjawab dan justru mengarahkan untuk berbicara melalui sambungan telepon selulernya kepada bosnya.
“Ini silakan ngobrol dengan bos saya pak, namanya Anuwar,” ujar pengendara kendaraan BE 9126 CP
Melalui sambungan telepon petugas tersebut, oknum yang mengaku bernama Anuwar itu justru meminta untuk tidak memberitakan kegiatan yang diduga sebagai tempat penimbunan minyak tersebut.
“Kawan-kawan dari mana ya, saya Anuwar, Kapan bisa ketemu kawan-kawan, atau nanti saya minta teman saya namanya Firman Ketua PWI untuk ngobrol dengan kawan-kawan, tunggu ya,” ujar oknum tersebut.
Menambahkan kecurigaan usai berbicara dengan oknum yang mengaku Anuwar yang enggan dimintai keterangannya, sejumlah awak media yang telah diizinkan kedua petugas yang ditemui di lokasi, untuk melihat tempat usaha tersebut secara keseluruhan.
Dari lokasi luar dan didalam rumah tersebut terdapat puluhan drum berisi cairan yang diduga BBM oplosan yang diduga mencapai ribuan liter minyak.
Mendengar informasi tersebut, sejumlah Anggota DPRD Tubaba yang dipimpin oleh Ketua Komisi 1 Yantoni, anggota Komisi 2 Sugito dan Ketua Komisi III Paisol, SH, melakukan inspeksi mendadak (Sidak) atas dugaan tempat penimbunan BBM yang diduga ilegal.
“Kami menemukan banyak lokasi rumah warga di Kabupaten ini dijadikan tempat pengoplosan minyak, seperti di lokasi Candra Kencana ini,” kata Ketua Komisi I DPRD Tubaba Yantoni saat di lokasi pengoplosan minyak yang diduga ilegal di Candra Kencana, pada Jumat (26/3/2021) sekitar pukul 14.45 Wib.
Diungkapkan Yantoni beredarnya minyak oplosan tersebut patut diduga dapat merugikan masyarakat. Sebab, masyarakat banyak mengeluhkan kendaraan rusak diduga menggunakan minyak oplosan.
“Sebagai wakil rakyat, kami meminta polisi dapat membongkar dan menangkap pelaku pengoplosan minyak ini,” tegasnya.
Sedangkan menurut Paisol SH Ketua Komisi 3 DPRD Tubaba, mendesak pihak kepolisian segera bertindak tegas untuk mengungkap pengoplosan minyak tersebut, sebab telah banyak warga yang melaporkan kepada DPRD Tubaba atas kasus tersebut.
“Masalah ini harus segera ditindak lanjuti agar masyarakat tidak terus menjadi korban. Kami juga menghimbau agar masyarakat waspada terhadap peredaran BBM ilegal tersebut,” ujar Paisol.
Berdasarkan hasil sidak lintas komisi di lapangan, lanjut Paisol, rumah yang digunakan para pelaku di Candra Kencana tersebut, merupakan rumah sewaan, dan diduga telah digunakan untuk aktivitas penimbunan dan pengoplosan BBM.
“Dari keterangan warga, kegiatan di rumah tersebut sudah berlangsung lama dan tertutup. Namun, banyak kendaraan bermuatan derigen yang keluar masuk kesamping rumah baik malam hari dan siang hari,” terangnya.
Lanjut Paisol, saat dilakukan sidak, rumah tersebut sudah tidak ada lagi penghuni atau petugas yang bekerja meskipun jendela rumah terbuka tidak ada satupun pekerja yang terlihat.
“Pagar samping sudah terkunci, yang terlihat hanya tumpukan jerigen dan selang serta bekas tumpahan minyak.” ungkapnya.
Ditambahkan, anggota komisi II DPRD setempat, Sugito, bahwa hasil sidak tersebut, tim lintas komisi akan meminta pimpinan dewan untuk mengundang dinas terkait untuk membahas masalah minyak yang diduga oplosan tersebut.
“Dapat kita pastikan usaha itu tidak ada memiliki izin. Artinya, selain polisi kita juga minta pemkab juga bersikap.” Imbuhnya
Hingga berita ini lansir, lokasi yang belum diketahui persis siapa pemiliknya belum berhasil dikonfirmasi.
Laporan : Dedi Priyono