5 Juli 2025

News Lampung Terkini

Portal Berita Lampung

Sosok Pria Berperawakan Tinggi Besar itu adalah Bupati Tubaba

Newslampungterkini.com – Pria berperawakan tinggi besar itu adalah sosok Bupati Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) Lampung, yang bernama Umar Ahmad S.P.

Ia adalah kepala daerah yang memimpin kabupaten berlogo daerah dengan slogan “Ragem Sai Mangi Wawai”, yang berarti Kebersamaan untuk keberhasilan, dengan sebuah konsep pembangunan  terbilang unik dan menarik.

Pria kelahiran Tiyuh (Kampung) Karta Kecamatan Tulang Bawang Udik, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), Provinsi Lampung pada November 1980 adalah mantan aktivis mahasiswa Universitas Lampung (Unila) yang lulus angkatan 2004.

Umar, menjabat sebagai Bupati Tubaba sejak tahun 2014, lantaran posisi Bupati sebelumnya ditinggalkan Bachtiar Basri, karena terpilih sebagai Wakil Gubernur Lampung berpasangan dengan Gubernur Lampung M.Ridho Ficardo memimpin Provinsi Lampung pada periode 2014 – 2019.

Sedangkan posisi Umar saat itu sebagai Wakil Bupati Tubaba periode 2012 – 2017 mendampingi Bachtiar Basri sebagai Bupati.

Menjaleng Akhir tahun 2014, atau hampir setengah periode kepemimpinan Bachtiar – Umar, Alumni Fakultas Pertanian Unila itu, memilih Fauzi Hasan SE.,MM sebagai Wakil Bupati Tubaba melalui proses persetujuan DPRD, dan saat itu Fauzi tengah menjabat sebagai kepala Bappeda Tubaba lalu menggantikan posisi Umar yang telah menjadi Bupati.

Setelah menyandang status sebagai Bupati didampingi Fauzi Hasan sebagai wakilnya, perhatian serius untuk masyarakat dan kemajuan daerah terus dilakukan dengan prinsip kerja handalnya yaitu “Nenemo” yang berarti “Menem, Nedes, Neremo” atau bermakna “Kerja keras, Sabar dan Ikhlas”.

Baca Juga :  Lampung Selatan Kirim 14 Perangkat Daerah Belajar Digitalisasi Ala Sumedang

Pada pemilihan kepala daerah periode 2017 – 2022, Umar Ahmad dan Fauzi Hasan kembali mendapatkan kepercayaan memimpin Tubaba melalui pemilihan langsung, meski saat itu pasangan tersebut hanya melawan kotak kosong pada surat suara, alias tidak ada lawan.

Geliat pembangunan fisik wajah Tubaba mulai digenjot sejak tahun 2015 hingga saat ini, yang diawali dengan pembangunan komplek dunia akhirat yaitu Islamic Center dan Balai Adat Sessat Agung Bumi Gayow,  kemudian Tugu Naga, Monumen patung empat marga (Patung Megou Pak) hingga taman las senggok Gerbang Selatan Bumi.

Tidak tanggung, Umar Ahmad menggandeng sejumlah Arsitek, Seniman dan Budayawan Nasional bahkan Internasional untuk membentuk wajah “Ibu Desa” di Tubaba yang kerap disebut-sebut Umar saat berpidato pada momen tertentu.

Sejumlah Arsitek, Seniman dan Budayawan itu antara lain Andara Matin, Yori Antar, I Wayan Winten, Gede Kresna dan sejumlah arsitek lainnya, merancang pembangunan gedung-gedung pemerintah daerah dan fasilitas umum lainnya.

Gaya khas pembangunan ala Umar Ahmad di Tubaba dengan konsep yang eksklusif dan berkelas itu, membuat kekaguman tersendiri bagi masyarakat luas, sebab bernuansa kebudayaan dan berbasis ekologis.

Konsep pembangunan yang memperhatikan relasi hubungan manusia dengan alam, dan pembangunan yang tetap memperhatikan aspek kelestarian.

Terkini, dibawah kepemimpinan Umar Ahmad dan Fauzi Hasan, Tubaba telah dikagumi dari berbagai daerah hingga menjadi perhatian kalangan Nasional atas pembangunan khasnya dengan melahirkan peradaban baru dengan cita-cita “Pulang ke Masa Depan”.

Baca Juga :  Pemprov Lampung dengan KPAI Dukung Perlindungan Anak Melalui Penguatan Koordinasi Lintas Sektor dan Pemberdayaan Pemerintah Desa

Alhasil orang nomor satu di Tubaba itupun menerima Anugerah Kebudayaan tingkat Nasional dari Pengurus Pusat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), yang diserahkan pada ajang bergengsi puncak Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2020 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, 8 Februari 2020 dihadapan Presiden Joko Widodo, tokoh-tokoh nasional, para menteri dan ribuan tamu undang.

Diberikannya Anugerah Kebudayaan tersebut merupakan salah satu apresiasi kepada jajaran Pemerintah Tubaba, yang telah melaksanakan konsep pembangunan berbasis seni dan budaya.

Keberadaan daerah hasil pemekaran Kabupaten Tulang Bawang tahun 2008 itu, kini mampu sejajar, bahkan sedikit terdepan dari daerah lainnya. Semua potensi daerah terus dikembangkan bahkan karakter dan sumber daya manusia di Tubaba menjadi prioritas utama kepemimpinan Umar – Fauzi melalui program Tubaba Cerdas.

Ide-ide brilian pembangunan ala Bupati Tubaba yang kerap disapa bang Umar itu juga tampak dikagumi oleh Pimpinan Sugar Group Companies (SGC) Purwati Lee, bos salah satu perusahaan gula terbesar di Indonesia bersama keluarganya.

Hal itu terlihat dari intensitas kunjungan Purwati Lee ke Tubaba yang kerap datang bersama keluarganya. Konon bos Gula itu tengah berinvestasi berjangka panjang di lahan kawasan kota Ulu Ughik, yaitu membangun pendidikan tinggi melalui Yayasan Politeknik Tunas Garuda untuk jenjang pendidikan Diploma 3 dengan tiga keahlian tertentu bidang teknologi.

Baca Juga :  Sinergi Pemprov Lampung dan TNI, Pembentukan Kodam XX/Radin Inten Menuju Kenyataan

Pemuda yang kerap berpakaian sederhana dan terkadang tampak seperti bukan kepala daerah itu, kerap menyebut Kabupaten Tubaba adalah daerah “bukan-bukan” lantaran sebelumnya Tubaba tidak memiliki potensi besar yang dapat dikembangkan, kemungkinan orang lain beranggapan Tubaba bukanlah tempat tujuan.

Terkini, dengan kegigihannya membangun dalam kurun waktu 5 tahun, Tubaba ramai dikunjungi warga, mulai dari wisatawan lokal, nasional, bahkan mancanegara, yang bisa diakses melalui empat pintu tol yaitu gerbang tol Gunung Batin, Gerbang Tol Menggala, Gerbang tol Lambukibang dan gerbang tol Way Kenanga.

Kendaraan plat luar daerah, tertarik mengitari Tubaba oleh Magnet Komplek Dunia Akhirat Islamic Center, yang masuk menuju Tubaba melalui pintu tol utama yaitu  Gerbang Tol Menggala.

Setelah menempuh jarak 9 Km, pengunjung akan disambut oleh kokohnya gedung pemerintah daerah dan megahnya monumen patung Megou Pak (Empat Marga).

Kemudian melintasi ruang terbuka hijau, beristirahat di taman Ulu Ughik, lalu mengitari Tugu Naga (Tugu Rato Nagou Bersanding) hingga melihat matahari terbenam di Gerbang Selatan Bumi taman Megalitik Las Sengok.

Meski demikian, tugas Umar belumlah selesai, masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan untuk masa depan Tubaba dengan menyiapkan berbagi fasilitas dan menciptakan karakter masyarakat yang cerdas dan berprinsip Nenemo, mewujudkan Kabupaten Tubaba yang maju, berdaya saing, dan sejahtera.

Penulis : Dedi Priyono/Adv 

Copyright © 2015 | Newslampungterkini.com | PT Lampung Terkini Mediatama |