Masa Pandemi, Keripik Singkong Milik Juanto Tetap Pedas
Newslampungterkini.com – Ketekunan dan keuletan yang dimiliki oleh Juanto layak diacungi jempol. Di saat banyak warga mengalami kesulitan di masa pandemi covid-19, warga Tiyuh Tunas Jaya, Kecamatan Gunung Agung, Kabupaten Tulang Bawang Barat ini, tetap dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah dari usaha rumahan keripik singkong. Usaha milik Juanto bak cabe rawit, kecil tapi tetap pedas. Mampu bertahan di masa krisis.
Pria berusia 40 tahun ini mengolah singkong menjadi keripik beraneka rasa, di antaranya balado, pedas, dan manis. Produk miliknya diberi label merek Keripik Singkong Putra Putri,
Juanto yang ditemui pada Jum’at (02/10/2020) menceritakan bahwa dirinya memulai usaha sudah sejak lima tahun yang lalu. “
Awalnya sebelum menjadi usaha, pembuatan keripik ini hanya untuk cemilan sendiri. Akan tetapi dalam perjalanannya banyak masyarakat yang mencicipi, dan dari obrolan warga ke warga mereka tahu dan kemudian pesan untuk acara-acara hari besar baik Idul Fitri maupun Natal, bahkan banyak juga yang membeli sekedar untuk cemilan,” kata Juanto.
“Semakin hari kami mulai banyak menerima pesanan, kemudian pembuatan keripik ini saya produksi skala besar, dan dirasakan dapat menambah pendapatan keluarga serta dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari. Tidak hanya di jual kepada warga sekitar, tetapi kami juga banyak melayani pedagang pasar dan juga warung-warung di seputaran kecamatan,” tambahnya.
Dari waktu ke waktu, secara perlahan usaha yang ditekuni Juanto terus berkembang, bahkan mampu bertahan di saat situasi lesu akibat dampak pandemi corona seperti saat ini.
Usaha milik Juanto juga berdampak positif bagi beberapa warga, karena Juanto melibatkan tetangga untuk membantu mengkupas dan membersihkan singkong.
“Untuk perajangan dan penggorengannya saya kerjakan bersama istri,” kata Juanto.
Juanto mendapatkan bahan baku untuk usahanya dari lingkungan sekitar. “Bahan baku singkong saya peroleh dari kebun saya sendiri, dan juga membeli dari warga-warga skitar yang memiliki tanaman singkong makan,” jelasnya.
Dalam satu bulan Juanto membutuhkan sekitar 1 ton singkong untuk diolah menjadi keripik.
Juanto tetap dapat tersenyum di masa-masa sulit seperti saat ini. Dirinya pun tak lupa tetap bersyukur kepada Sang Maha Pencipta.
Dia mengaku dari usahanya dapat mencukupi kebetuhan keluarga, dan juga untuk membiayai anaknya yang sedang menempuh pendidikan di SMK.
(red/dp/rp)