13 Oktober 2025

News Lampung Terkini

Portal Berita Lampung

Petugas P3A Sebut TPM Kondisikan 5 Persen Anggaran Fisik P3-TGAI di Tubaba

Newslampungterkini.com – Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI), Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, melalui Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung (BBWSMS) Provinsi Lampung, diwilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) diduga ajang proyek terselubung. 

Pasalnya, pembiayaan kegiatan P3-TGAI di kucurkan langsung dari dana APBN dan diterima langsung melalui rekening panitia P3-TGAI masing-masing penerima di Tubaba dan tidak diketahui jelas 10 lokasi kegiatan dan teknis pelaksanaan kerjanya.

Penelusuran media Newslampungterkini.com, disejumlah lokasi proyek, diantaranya Tiyuh (Kampung) Sumber Rejo, Kecamatan Tumijajar. Pelaksanaan pembangunan telah mencapai 60 persen, sedangkan pengakuan warga atau petani setempat tidak mengetahui kejelasan proyek pembangunan yang sedang dikerjakan. 

Baca Juga :  Haul Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani, Pemprov Lampung Dorong Penguatan Spirit Keagamaan dan Moral Masyarakat

“Saya warga dan petani di Sumber Rejo ini, saya ada lahan sawah tetapi sedang saya tanam singkong karena air belum mengalir. Ini ada saluran yang rusak, dan bagian dalam sedang dibangun sambungannya, tetapi tidak tahu proyeknya dari mana, pekerjannya juga sebagian bukan warga Sumber Rejo,” ungkap petani setempat yang enggan disebutkan namanya, Rabu (15/7/2020) saat dilokasi pembangunan. 

Ditempat terpisah, saat ditemui di rumahnya, Siswanto (42) warga Margodadi, sebagai Ketua P3A sekaligus pelaksanaan program pembangunan P3-TGAI Tiyuh Sumber Rejo membenarkan bahwa proyek tersebut dikerjakan olehnya bersama petani dan warga luar Tiyuh setempat. 

Baca Juga :  Pemprov Lampung Dukung BKPRMI Perkuat Peran Pemuda Masjid dalam Pembangunan Daerah

“Saya Ketua P3A dan kami yang mengerjakan kegiatan itu. Kami dapat volume pembangunan sebanyak 450 meter, yang terdiri dari dua tipe Itu dua tipe, yaitu 162 meter tinggi dinding irigasinya 70 cm, dan 290 meter itu tingginya 55 cm, dengan lebar bawah 40 cm dan atasnya 90 cm dan 100 cm,” kata Siswanto.

Diakuinya, pengerjaannya swakelola yang dikerjakan warga secara harian, dengan upah harian antara Rp 70 ribu, hingga Rp 90 ribu, dengan melibatkan 12 orang pekerja. 

“Saat ini sudah dikerjakan sekitar 60 persen, tinggal 140 meter lagi yang belum, sedangkan anggaran sudah di transfer tahap satu sebanyak 70 persen, dan sisanya 30 persen menunggu tahap selanjutnya. Dari total anggaran 195 juta dikenakan pajak 3 persen, kemudian disisihkan sebanyak 5 persen untuk dana persiapan, plang, rapat rapat, sosialisasi dan pemberkasan atau pelaporan atas arahan Tim Pendamping Masyarakat,” pungkasnya. 

Baca Juga :  Haul Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani, Pemprov Lampung Dorong Penguatan Spirit Keagamaan dan Moral Masyarakat

Sedangkan Konsultan proyek P3-TGAI, BBWSMS menegaskan, dari hasil monitoring temuan dilapangan pengerjaan proyek P3-TGAI, dikerjaan asal-asalan dan melanggar ketentuan teknis pembangunan. 

“Kami akan panggil semua pihak pelaksana kerja, meminta pertanggung jawaban Tim Pendamping Masyarakat (TPM) dan Ketua kelompok perkumpulan petani pemakai Air (P3A) Gabungan petani pemakai Air (GP3A) Tiyuh setempat,” tegasnya.

Laporan : Dedi Priyono 

Copyright © 2015 | Newslampungterkini.com | PT Lampung Terkini Mediatama |