Pembinaan Religi di Lapas Gunung Sugih Lampung Tengah
Newslampungterkini.com LAMPUNG TENGAH – Lembaga pemasyarakatan bukan tempat hukuman melainkan untuk intropeksi diri atas kesalahan yang pernah di perbuat.
Demikian dikatakan Kalapas Gunung Sugih, Lampung Tengah Syarpani melalui Kasubsi Pembinaan Lapas Gunung Sugih Harjono SH. Kamis (31/05/2018)
Sejak didirikannya pesantren oleh Kalapas Gunung Sugih, Kabupaten Lampung Tengah Syarpani bulan November tahun 2017 yang lalu, di Lapas ini telah tercatat ada 4 orang narapidana yang memeluk agama Islam.
Bahkan ada salah satu Napi asal Gaya Baru, Rumbia yang telah bebas dan hatam Al’ Quran, “ Ngajinyapun fasih, sholatnyapun tak pernah tinggal, padahal sebelumnya sholat, ngaji tidak bisa sama sekali. Alhamdulillah selama 4 tahun masa hukumannya telah kami bina bisa baca, bisa sholat, dan bisa mengaji, mereka mendapat hidayah, karena hidayah itu datang dengan berbagai cara dan mereka dapat sedang menjalani pidana, “ kata Harjono.
Kalapas Syarpani yang diwakili oleh Kabsubsi Harjono SH mengatakan kepada awak media Newslampungterkini.com, Pondok pesantren Al furkon yang berada di Lapas Gunung sugih memiliki agenda rutin untuk para tahanan seperti sholat tarawih, tauziah, dan tadarus.
“Agar kelak mereka bebas tidak hanya menyesali perbuatannya namun juga memiliki kepercayaan diri lebih dekat dengan tuhan dan memiliki keahlian sebagai bekal bekerja bila bebas nanti,” Jelasnya.
Harjono menambahkan, harapan kedepanya rencana akan membangun ruang Galeri untuk hasil karya karya Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di depan Lapas.
“Kita berencana akan membangun ruang Galeri untuk hasil karya karya Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di depan Lapas gunung sugih ini, letak posisi dimana akan dibangun kami belum tahu yang pastinya didepan Lapas ini, akan kami rapatkan lagi nanti,” tambahnya.
Harjono juga menyampaikan, bahwa Lapas ini berdiri pada tahun 2012, tepatnya bulan maret, Luas keseluruhan tanah Lapas Gunung Sugih ini 6 hektar.” Tutupnya. (M.Rum)
