Wagub Lampung Dorong UMKM Naik Kelas Lewat Kolaborasi dan Transformasi Digital

Newslampungterkini.com – Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela menekankan pentingnya kolaborasi dan adaptasi digital sebagai kunci bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk naik kelas dan memiliki daya saing di era ekonomi digital.

Hal itu disampaikan Wagub Jihan saat menjadi keynote speaker pada Talkshow dan Bedah Buku Inspiratif bertema “Peran Pemerintah dalam Mendorong Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah untuk Naik Kelas dan Berdaya Saing”, yang digelar di Lampung City Mall, Jumat (3/10/2025).

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian acara tahunan Lampung Begawi 2025 yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Lampung. Bedah buku yang menjadi sorotan adalah “Rantai Tak Putus: Inspirasi UMKM Tangguh dan Wirausaha Muda Inovatif” karya penulis nasional Dewi Lestari. Selain Wakil Gubernur dan Dewi Lestari, acara ini juga menghadirkan Founder Beeme Indonesia, Sheyla Taradia Habib, sebagai narasumber.

Wagub mengapresiasi Bank Indonesia dan mitra terkait yang terus membuka ruang bagi pengembangan UMKM Lampung. “Tentu saya merasa sangat bangga, UMKM kita diberi banyak ruang dari banyak pihak, termasuk hari ini Bank Indonesia memberikan ruang yang luar biasa,” ujarnya.

Ia menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Lampung untuk menjadikan UMKM sebagai sektor prioritas dalam penguatan ekonomi daerah. “Pertumbuhan ekonomi Lampung pada 2024 mencapai 5,47 persen, melebihi rata-rata nasional 5,03 persen dan Sumatera 4,45 persen. Hal ini tidak lain karena peran UMKM yang mampu menunjang pertumbuhan ekonomi di provinsi ini,” katanya.

Dalam paparannya, Wagub menyoroti isi buku “Rantai Tak Putus” yang menegaskan bahwa modal finansial saja tidak cukup bagi UMKM untuk bertahan dan berkembang. “Modal intelektual seperti manajemen yang baik, semangat inovasi, kolaborasi, dan ekosistem penopang yang kuat justru lebih penting agar UMKM bisa berkelanjutan dan naik kelas,” ujarnya.

Wagub juga menyoroti prinsip 5R (Ringkas, Resep, Rapi, Rawat, dan Rajin) yang dijabarkan dalam buku tersebut sebagai manajemen sederhana namun penting bagi pelaku usaha.

Menanggapi tantangan kesenjangan literasi digital, Wagub mendorong pelaku UMKM di Lampung untuk lebih adaptif terhadap teknologi. “Total UMKM di Provinsi Lampung pada 2024 hampir 500 ribu unit. Namun masih banyak yang belum bertransformasi untuk adaptif terhadap digitalisasi,” ucap Wagub.

Menurutnya, transformasi digital menghadirkan empat manfaat besar bagi UMKM, yakni pemasaran digital, akses pembiayaan, efisiensi operasional, serta pelatihan dan pemberdayaan. Ia menyebutkan peluang sektor e-commerce sebagai motor penggerak ekonomi digital nasional. “Ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai 109 miliar dolar AS pada 2025, dan e-commerce menjadi kontributor dominan,” tambahnya.

Sebagai langkah lanjutan, Pemerintah Provinsi Lampung menyiapkan jalur pendampingan berkelanjutan melalui mentorship, serta program peningkatan kualitas produk, desain, dan branding lokal untuk menjaga rantai tak putus dalam ekosistem UMKM Lampung.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Provinsi Lampung Bimo Epyanto menyatakan kegiatan Talkshow dan Bedah Buku ini sejalan dengan semangat BI mendorong UMKM naik kelas serta memperkuat daya saing ekonomi kreatif di Lampung. “Kami yakin ekonomi tidak hanya tumbuh dari kekayaan alam, tetapi juga dari ide, kreativitas, dan keberanian untuk melangkah,” ujar Bimo.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Wagub Jihan Nurlela sebagai keynote speaker dan motivator, serta narasumber Dewi Lestari dan Sheyla Taradia Habib yang diharapkan dapat menginspirasi UMKM dan generasi muda Lampung. (bg/ap)

Baca Berita Lain di Google News