Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung Edukasi Masyarakat Tentang TBC

Newslampungterkini.com – Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung melaksanakan penyuluhan kepada masyarakat tentang TBC, dan pentingnya kesadaran mengurangi stigma kepada pasien pengidap TBC.
Tujuannya untuk mencegah penularan kepada yang lain dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penyakit, memberikan informasi tentang pengobatan TBC yang tepat dan rutin, serta kepatuhan pengobatan secara berkala.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung Muhtadi A.Temenggung menyampaikan, bahwa 20 Puskesmas kota Bandar Lampung sudah melakukan sosialisasi penyakit TBC kepada masyarakat,agar tidak menular ke yang lainnya
“Kita harapkan, Puskesmas juga mencari masyarakat yang memiliki gejala-gejala mengarah pada kemungkinan infeksi TB paru, namun harus dipastikan secara medis melalui pemeriksaan penunjang,” ujarnya, Rabu (13/8/2025).
Ditambahkannya, bilamana ditemukan adanya suspek TB, ini harus dituntaskan dengan memberikan pengobatan selama enam bulan rutin minum obat, dengan pemberian obat secara rutin, mudah-mudahan si pasien sembuh dan tidak menularkan ke lainnya.
Pengobatan TBC (Tuberkulosis) di Puskesmas gratis dan tersedia bagi masyarakat yang membutuhkan, termasuk pengobatan untuk TBC, Puskesmas memiliki program pemerintah untuk mendukung pengobatan TBC gratis.
“Pasien akan diberikan obat anti-TBC sesuai jenis infeksinya. Pengobatan TBC di Puskesmas gratis, termasuk obat-obatan dan pengawasan Medis,” jelasnya.
Selanjutnya, tenaga kesehatan di Puskesmas akan memantau pengobatan pasien untuk memastikan kepatuhan dan mencegah resistensi obat.
Selain itu, Puskesmas memberikan edukasi tentang TBC, termasuk cara penularan, pencegahan, dan pengobatan.
Ia menjelaskan, proses Pengobatan TBC di Puskesmas yakni, pemeriksaan awal, jika mengalami gejala TBC, segera periksakan diri ke Puskesmas terdekat.
Kemudian, pemeriksaan dahak, pemeriksaan dahak (sputum) akan dilakukan untuk mendiagnosis TBC.
Lalu pemberian obat, jika positif TBC, pasien akan diberikan obat anti-tuberkulosis (OAT) sesuai jenis infeksinya.
Pengawasan pengobatan, pasien akan diawasi oleh tenaga kesehatan puskesmas untuk memastikan kepatuhan minum obat.
Pasien juga akan mendapatkan konseling tentang pentingnya pengobatan yang teratur dan pola hidup sehat.
“Kita bersama-sama melakukan pencegahan, bukan dinas kesehatan saja, namun stakeholder juga ikut membantu pencegahan TB dilingkungan masyarakat,” pungkas Muhtadi. (sn)
Baca Berita Lain di Google News