Memasuki Tahun Politik, Anggota DPRD Lampung Ingatkan Pentingnya Berpedoman Pancasila
Newslampungterkini.com – Anggota DPRD Provinsi Lampung dari Fraksi Partai Golkar, Ali Imron mengingatkan masyarakat tentang situasi politik menjelang pesta demokrasi pada 2024.
Menurut Imron, sejak awal 2023 hingga tahun depan, situasi politik di Indonesia akan terus menghangat. Hal ini terjadi karena pada 2024 akan berlangsung pemilu legislatif (Pileg), pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan kepala daerah (Pilkada).
Karena itu, Imron mengingatkan agar perbedaan partai politik atau beda pilihan dalam Pileg, Pilpres maupun Pilkada, tidak membuat masyarakat terbelah atau rusak persatuan dan kesatuannya. Namun, justru dijadikan sarana untuk bergembira bersama.
“Namanya saja pesta demokrasi. Ya, harus gembira. Bukan justru saling membenci, apalagi sampai bermusuhan,” kata Imron saat Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila di Desa Mataram Baru, Kecamatan Mataram Baru, Lampung Timur, Minggu (13/8/2023).
Imron pun mengingat pengalaman panjang bangsa Indonesia menjaga persatuan dan kesatuan dengan berpegang pada Pancasila. Sebagai dasar negara, Pancasila sudah teruji dan terbukti memperokoh persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Karena itu, Pancasila harus terus disosialisasikan agar masyarakat tidak terprovokasi yang dapat memecah-belah bangsa. Sebaliknya, dapt bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan.
Lebih dari itu, dengan pemahaman Pancasila yang baik, kata Imron, masyarakat tidak mudah terpengaruh dengan paham atau ajaran yang bertentangan dengan nilai-nilai yang menjadi pedoman bangsa Indonesia.
Pada bagian lain, Imron meminta pemuda untuk berperan aktif menyosialisasikan nilai-nilai Pancasila kepada seluruh lapisan masyarakat. “Anak muda sebagai generasi penerus tidak boleh apatis terhadap persoalan yang terjadi di masyarakat,” katanya.
Di antara persoalan yang belakangan ini cukup mengkhawatirkan, menurut Imron, gencarnya berbagai paham asing yang bertentangan dengan Pancasila. Dengan makin terbukanya informasi, beragam paham negatif itu dengan mudah tersebar di masyarakat.
Kondisi tersebut, tentu, tidak bisa dibiarkan. Masyarakat harus dibentengi dengan memberikan pemahaman Pancasila. “Tugas pemuda untuk terus menggaungkan Pancasila di masyarakat. Agar persatuan bangsa Indonesia tetap kokoh,” katanya.
Pada era teknologi informasi yang berkembang begitu cepat, memiliki dua sisi positif dan negatif. Positifnya, masyarakat di era digitalis adalah kemudahan memperoleh informasi cepat.
Namun, negatifnya, masyarakat juga dengan mudah menjadi target penyebaran berita bohong atau hoaks. Bahkan, fitnah dan paham negatif atau ideologi yang bertentangan dengan Pancasila (budaya Indonesia).
Karena itu, Imron kembali menegaskan pentingnya pemahaman Pancasila bagi masyarakat agar memiliki benteng terhadap ideologi dan paham yang bertentangan dengan Pancasila. (*)