Tiket Pohon Kebaikan TAF 7, Hadirkan Ribuan Orang Penuhi Ruang Taman Budaya Uluan Nughik Tubaba
Newslampungterkini.com – Ribuan pengunjung padati taman budaya Uluan Nughik Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) Lampung, pada malam puncak Tubaba Art Festival ketujuh, Sabtu malam (29/7/2023).
Magnet yang nenarik perhatian pengunjung disuguhkan panitia, untuk memeriahkan malam puncak acara. Tiket dengan ribuan bibit pohon terkumpul, sebagai tiket kebaikan pengunjung memenuhi ruang terbuka taman budaya Uluan Nughik.
Dihadapan ribuan pengunjung, Kolaborasi para seniman Indonesia berhasil pertontonkan pertunjukan seni dan budaya pada malam penutupan TAF ketujuh dengan menghadirkan puluhan Seniman Indonesia, Pemerintah Daerah dan pengunjung dari berbagai daerah.
Kepada media Newslampungterkini.com, Umar Ahmad selaku pembina Sekolah Seni Tubaba, mengatakan Event Seni dan Kebudayaan berkelas Nasional itu, digelar sejak 27-29 Juli 2023 di Kawasan Kota Budaya Uluan Nughik.
“Event tahunan ini melanjutkan payung tematik Diri dan Ruang (Self and Space), dengan subtema, Bermuka-mukaan di ruang tengah (Interface of The Living Room), yang memiliki makna dalam, untuk melahirkan seni dan kebudayaan Tubaba pada level tertinggi,” kata Umar Ahmad.
Menurutnya, Konsepsi kuratorial yang disuguhkan pada TAF ketujuh tersebut, berdasar struktur rumah adat Lampung yang terdiri dari teras, ruang tengah dan dapur, kini berada pada bagian dalam (Living Room).
“Para kreator bertemu, bercakap secara intim, baik pertemuan ide lintas seniman, maupun percakapan dengan ruang dan konsep Tubaba sebagai kota yang memiliki ideologi Pulang ke Masa Depan,” kata Umar.
Hadir dalam kegiatan tersebut Pj.Bupati Tubaba yang diwakili Sekretaris Daerah, Ir. Novriwan Jaya, dan mengapresiasi suksesnya Tubaba Art Festival ketujuh pada tahun 2023.
“Mudah-mudahan kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan setiap tahun, dan dapat membawa nama baik Tubaba secara Nasional dan Internasional,” kata Novriwan Jaya.
Ditempat terpisah, Semi Ikra Anggara Kepala Sekolah Seni Tubaba menyampaikan ungkapan terima kasih atas suksesnya TAF ketujuh.
“Acara ini sukses atas dukungan Kemenparekraf, Kemendikbud Ristek, Pemerintah Daerah, dan seluruh elemen masyarakat yang telah membantu. Salah satunya dengan cara membawa bibit pohon untuk kemudian kita tanam dalam menciptakan ruang-ruang kebaikan di Tubaba. Panitia juga menyiapkan bibit pohon yang kemudian dibeli dan diserahkan kembali, sebagai tiket pengunjung. Luar biasa ribuan orang bisa datang di Tubaba,” kata Semi.
Semi menjelaskan, konten acara pada pagelaran TAF 7 terdapat berbagai kegiatan, mulai dari Lokakarya Komunikasi dan Publikasi Festival, Lomba Sepeda Hias Tubaba, Kompetisi Sketsa Arsitektur Tubaba, Pameran Keramik “Tanoh Nughik”, Pameran Seni Rupa “ Mendaras” oleh Sekolah Seni Tubaba, Pameran Seni Rupa “Lesap” oleh Bachtiar Basri, Pameran UMKM dan Talkshow “ Cerita Kecil Usaha Kecil”, Diskusi e-book Tradisi Tapis Tulang Bawang, Diskusi e-book Cerpen “Menjadi Manusia Tubaba”.
Selain itu, Schreening Film “ Seni untuk Masa Depan”, Musik Sore oleh Kelompok Orkes Kuda Terbang, Pementasan Teater Musikal “Bunian”, Tari Sigeh Penguten, Tari Bedana 9 Ragam, Tari Nenemo, Tari Anak Ekologi Site Specific Dance/Performance “The Mother and The Time”, Workshop Keramik “Tanoh Nughik”
Workshop Seni Rupa “Tatapan”.
Tidak hanya itu, Webinar Arsitektur bersama Marina Tabassum (Bangladesh), Dialog Film bersama Riri Riza Pertunjukan Rebana Perdamaian oleh Nur Hikmah, Komposisi baru Talok Balak Lampung “Mother tounge mosai VII”, Musik Cross-Culture oleh Sindikat Sisa Semalam, dan ditutup dengan Pertunjukan musik oleh Jason Ranti.
Laporan : Dedi Priyono