Tubaba Art Festival 2022 Kembali di Gelar
Newslampungterkini.com – Tubaba Art Festival (TAF), kembali digelar di Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), Lampung, dengan menggelar berbagai pertunjukan, pameran atau pemutaran film, dan lokakarya.
Hal tersebut disampaikan Direktur Sekolah Seni Tubaba, Semi Ikra Anggara, saat menggelar Konferensi Pers di Cafe Uluan Ughik, Kelurahan Panaragan Jaya, Kecamatan Tulang Bawang Tengah (TBT), Kabupaten Tubaba, pada Kamis (3/11/2022).
“TAF ini adalah edisi ke – 6 yang akan di isi oleh sekitar 150 seniman lokal yang di dalamnya banyak terdiri dari anak-anak asli Tubaba. TAF ini diproyeksikan terwujud secara trilogis, diadakan dari tahun 2022, 2023, dan berakhir di 2024 dengan Mengusung tema utama SELF AND SPACE, yang meneguhkan pada dua hal yaitu persoalan diri dan ruang hubungan antara seseorang dan hunian yang saling membentuk dan dibentuk,” kata Semi.
Lanjutnya, untuk Sub tema tahun ini adalah Terrace Of Awareness, bahwa peralatan teras, yang dibayangkan sebagai Ruang terdepan dari sebuah Rumah adalah tempat dimana Aktivitas Perkenalan/ Perjumpaan Bermula.
“Untuk Festival ini akan dilaksanakan pada 4-6 November 2022, yang digelar secara tersebar di berbagai Venue yakni, Kota Budaya Uluan Nughik, Tiyuh-tiyuh, Studio Tanoh Nughik, Bioskop Bekas Sinar Jaya, Sesat Agung Bumi Gayo Ragem Sai Mangi Wawai, dan Pasar Pulung Kencana,” kata Semi.
Lanjutnya, berbagai karya yang akan disajikan berupaya membuat terobosan estetika, misalnya pada penampilan karya tari site specifik, para penari memungut berbagai tanda yang terhampar dari ruang dan fenomena pasar, lantas di presentasikan melalui Vocabulari gerak hasil temuan mereka sendiri.
“Selanjutnya terdapat juga teater anak, adalah karya yang durasi penciptaan nya paling panjang dalam festival ini, bocah-bocah berusia 6-15 tahun berlatih hampir satu tahun demi mementaskan lakon “Bunian” sebuah lakon pendidikan karakter yang memunculkan watak hantu baik yang mengajarkan respek , sopan santun, solidaritas dan kecintaan terhadap lingkungan,” ungkapnya.
Lanjut semi, teater ini ramai dengan tarian, musik dan permainan aktor-aktornya yang natural. Kemudian, ada juga pameran Seni Rupa Anak yang akan memamerkan karya Perjalanan Karet, sebuah karya seni rupa lintas media berdasarkan riset kehidupan sehari-hari masyarakat petani karet di Tubaba.
“Selain karya-karya tersebut, masih banyak beberapa penampilan kesenian, workshop dan lokakarya lainnya. Diantaranya adalah pameran keramik di Studio Tanoh Nughik, peluncuran buku antologi puisi cerpen siswa-siswi Tubaba, pertunjukan musik dari Jogja Kembali, pemutaran film karya komunitas anak-anak Tubaba, Bazar UMKM, dan lain-lain,“ pungkasnya.
Laporan : Dedi Priyono
