Renungan Insan Pers Tubaba Diakhir Perayaan HPN 2021 Yang Berlalu
Newslampungterkini.com – Puncak Perayaan Hari Pers Nasional (HPN) yang diselenggarakan setiap tahun, pada tanggal 9 Februari dan bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) telah berlalu.
Meski ditengah Pandemi Covid-19 yang belum berakhir, HPN 2021 dan HUT PWI Ke-75 yang dilaksanakan secara Daring oleh PWI Pusat dari Jakarta pada Selasa 9 Februari 2021, dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dan kabinetnya, disambut hikmat dan meriah diseluruh tanah air termasuk di Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) Lampung.
Kita menyadari Pers memiliki peran penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga tercatat dalam sejarah bangsa Indonesia presiden Soeharto telah menetapkan hari Istimewa bagi Pers di Indonesia yaitu HPN berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 5 Tahun 1985, sehingga diperingati setiap tahunnya sampai saat ini.
Penulis beranggapan bahwa keputusan itu hakiki, dan sebuah keistimewaan para insan pers, wartawan atau jurnalis atas perhatian dan pengakuan pemerintah terhadap tugas-tugas mulia dalam Kebebasan Pers, yang menjadi bagian dari pilar demokrasi ke empat setelah Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif.
Di era digitalisasi saat ini pers mengalami perkembangan yang pesat, dengan teknologi informasi yang semakin modern dan terkini, sehingga terjadi pergeseran yang kuat antara sajian informasi melalui media cetak ke media siber atau media online.
Pada kesempatan ini, penulis mengamati perkembangan dunia pers khususnya pada profesi wartawan dan penggerak perusahaan media dalam lingkup kecil di Kabupaten Tubaba yang tumbuh dengan pesat.
Terdapat beberapa organisasi pers di Tubaba yang menghimpun wartawan dan media dalam keorganisasian yaitu organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Ikatan Wartawan Online (IWO), Forum Wartawan Media Harian Tubaba Bersatu (FWMHTB), Komite Wartawan Reformasi Indonesia (KWRI), Asosiasi Jurnalis Online Indonesia (AJOI) dan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI).
Meski telah berhimpun dalam organisasi profesi wartawan dan perusahaan pers, tugas pokok dan fungsi tetap dituntut profesional, memahami Undang-undang Pers dan menjunjung tinggi Kode Etik Jurnalistik sebagai norma hukum profesi wartawan.
Peran organisasi pers di Tubaba, tidak hanya sekedar sebagai alat kontrol dan penyaji informasi yang akurat dan berimbang, tetapi juga diyakini sebagai wadah organisasi yang profesional dan proporsional dalam melahirkan para wartawan yang taat kode etik dan paham undangan-undang Pers sebagai landasan dalam bertugas.
Penulis memahami, wartawan tidaklah kebal terhadap hukum, wartawan yang menyerang seseorang dengan itikad buruk, memiliki maksud dan tujuan tertentu tanpa mendasar, menyajikan informasi yang tidak akurat dan tidak berimbang, menyalahgunakan tugas mulia sebagai wartawan, tentunya dapat berakhir pada tindak pidana.
Tentu masyarakat yang merasa dirugikan akibat sebuah pemberitaan oknum wartawan, segera melakukan hak jawab terhadap apa yang biberitakan atau melaporkan ke Dewan Pers. Tetapi, jika hal ini sudah ditempuh dan tidak ada penyelesaian, masyarakat dapat menempuh jalur hukum.
Wartawan yang bertugas didaerah Kabupaten Tubaba, tentu memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat, pembangunan dan kemajuan daerah, sehingga setiap wartawan di Tubaba yang berhimpun dalam organisasi yang berbadan hukum memiliki kewajiban untuk bekerja profesional, taat kode etik jurnalistik dan Undang-undang Pers.
Demikian yang dilakukan oleh PWI Tubaba terhadap seluruh anggotanya, pengurus organisasi terus menekankan kepada setiap wartawan yang tergabung di organisasi profesi wartawan berusia 75 tahun itu, untuk bekerja profesional, taat kode etik jurnalistik, memahami Undang-undang Pers serta memiliki Kompetensi Wartawan.
Pada pekan akhir setelah perayaan Puncak HPN 2021 dan HUT PWI Ke-75, penulis sekedar mengingatkan dan mengajak seluruh insan pers di Tubaba untuk menghayati dan mengimplementasi tema HPN 2021 yang telah digaungkan secara nasional yaitu “Bangkit dari Pandemi, Pers Sebagai Gerbang Pemulihan Ekonomi dan Akselerator Perubahan”.
Bagi Penulis tema itu tidak hanya sekedar tulisan bisa, tidak hanya sekedar tema belaka, justru memiliki makna yang dalam terhadap seluruh insan pers ditengah pandemi covid-19.
Penulis berpandangan terkhusus bagi insan pers di Tubaba, yaitu semangat kebangkitan menjalankan profesi wartawan dengan profesional sesuai kaidah jurnalistik dengan memposisikan profesi wartawan sebagai garda terdepan, sebagai alat informasi yang canggih dan cepat dalam menyajikan informasi yang baik, guna percepatan pemulihan ekonomi, kamajuan daerah dan menguntungkan masyarakat luas.
Perayaan HPN yang seharusnya menghadirkan seluruh insan pers di Tubaba, tanpa membedakan perusahaan pers, wartawan dan organisasi pers, harus menyampingkan ego demi marwah profesi yang dijalankan dan bersatu dalam pemikiran yang memajukan dunia pers.
PWI sebagai motor penggerak HPN, mengingat PWI organisasi terdahulu, harus dipahami dengan baik oleh setiap insan pers, kehadiran setiap insan pers pada perayaan HPN adalah bentuk kecintaannya terhadap profesinya sebagai insan pers.
Tetapi ditengah suasana pandemi covid-19, dengan segala keterbatasan menjadi alasan yang kuat untuk merayakan secara mandiri, dan memaklumi atas ketidak hadirnya pada perayaan puncak HPN secara nasional.
Kedepan tentu saja penulis berharap perayaan HPN pada tahun-tahun selanjutnya dapat dilaksanakan secara bersama antara komponen pers, masyarakat, dan pemerintah daerah, dapat menjadi agenda rutin pemerintah daerah bersama pers dan menjadi ajang silahturahmi insan pers dan kebersamaan untuk kemajuan pers khususnya.
Penulis : Dedi Priyono