Kapolres Tuba Proses Dugaan Kasus Dana Taspen, Inspektorat Tubaba: Bank Terlalu Agresif

Newslampungterkini.com TULANG BAWANG BARAT – Kapolres Tulang Bawang (Tuba) AKBP Syaiful Wahyudi membenarkan pihaknya sedang melakukan penyelidikan dugaan kasus pemalsuan dokumen pencairan pinjaman dana Taspen oleh empat oknum guru PNS Tulang Bawang dan Tulang Bawang Barat (Tubaba) Lampung.
Dikatakan Kapolres Tuba, saat dikonfirmasi media melalui sambungan telepon seluler pada Selasa (2/4/2019) sekitar pukul 14.41 Wib bahwa para oknum pelaku telah beberapa kali dilakukan pemeriksaan.
“Ya, mereka yang diduga sebagai pelaku pemalsuan dokumen pinjaman dana Taspen di Bank mandiri Taspen Cabang Bandar Lampung sedang kita proses, nanti akan saya kroscek kembali, sepertinya sudah dipanggil. Kalau untuk pihak bank Mandiri Taspen belum tahu jadwalnya, nanti akan kita Panggil juga, nanti akan saya informasikan” kata AKBP Syaiful Wahyudi.
-
Baca Juga : Kasus Pinjaman Taspen di Tubaba, Pelaku Hanya Terima Langsung 95 Juta Tanpa Transfer Bank
Sementara itu menurut penjelasan Ali Kaspar Inspektur pembantu (Irban) III mewakili Kepala Inspektorat Tubaba Bustam Effendi, bahwa pihak Bank Mandiri Taspen Cabang Bandar Lampung tidak akan melakukan langkah hukum meski merasa dirugikan.
“Kalau menurut kepala cabang bank Mandiri Taspen tadi yakni pak Ketut, meski merasa dirugikan mereka tidak akan ke ranah hukum, tetapi kenyataannya seperti apa saya tidak tahu” ungkap Ali Kaspar saat dikonfirmasi media newslampungterkini.com di ruang kerjanya pada Selasa (2/4/2019)
Ali Kaspar menjelaskan, alasan pihak bank tidak menempuh hukum lantaran alasan kemanusiaan setelah melihat para pelaku yang sudah sepuh.
“Kalau menurut pengakuan bank, secara administrasi sudah sesuai prosedur, sebab surat-surat yang dibutuhkan lengkap, seperti poto copy KTP, SK semua dilegalisir atasannya. Karena menurut mereka SK Asli PNS ini memang ada di bank lain, sehingga menurut pihak bank telah memenuhi persyaratan,” Jelasny.
Irban III itu juga telah memberikan saran agar tidak begitu mudahnya memberikan pinjaman terhadap PNS, sebab menurut Inspektorat Tubaba bank yang telah memberikan pinjaman dengan mudahnya terkesan terlalu agresif tanpa mempertimbangkan dampak dikemudian harinya.
Laporan : Dedi Priyono