28 Oktober 2024

News Lampung Terkini

Berita Terkini

Program Ayam Kampung Tubaba Belum Final, Ponco: Keputusan Semua di Banang dan Panang

Newslampungterkini.com TULANG BAWANG BARAT – Rencana Program Dinas Peternakan Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) Lampung, membagikan 60 ribu ekor ayam kampung Unggul Asli Tubaba pada Tahun Anggaran (TA) 2019, akan kembali dibahas antara Eksekutif dan Legislatif.

Setelah menuai kontra dari kalangan Anggota DPRD Tubaba, terkait rencana pemerintah daerah melalui Dinas terkait akan melaksanakan program hibah 60 ribu ekor Ayam Kampung Unggul Asli Tubaba kepada masyarakat Rumah Tangga Miskin (RTM) di Tubaba.

”Kesepakatan Badan Anggaran DPRD tempo hari, usulan program 60 ribu ekor ayam kampung telah diajukan untuk disetujui, berikut dengan usulan program Sapi. Besar kemungkinan antara eksekutif dan legislatif akan mengkaji ulang. Yang jelas, kami tidak akan melanggar aturan hukum, dan program akan lebih baik dilaksanakan jika berdasarkan hasil kesepakatan eksekutif dan legislatif,” Kata Nazarudin saat ditemui media Newslampungterkini.com diruang kerjanya pada Kamis (10/1/2019).

Mendengar kabar program 60 ribu ekor ayam kampung unggul asli Tubaba akan dilaksanakan tahun anggaran 2019, Yantoni Wakil Ketua I DPRD Tubaba, dan sejumlah Anggota DPRD Tubaba justru meradang.

Baca Juga :  Ratusan Peserta Ramaikan ‘Ikat Run Unila 2024’

“Program itu tidak sesuai dengan asas manfaatnya, sebab kita sudah lihat permasalahan pada tahun 2018 yang lalu dinas terkait menghibahkan sebanyak 40 ribu ekor ayam kampung dengan anggaran Rp 1 miliar tidak tepat sasaran dan diduga ada unsur kepentingan,” kata Yantoni melalui telepon selulernya.

Ketua DPC Partai Gerindra Tubaba itu mengatakan, jika Dinas terkait tetap melaksanakan program tersebut, menurutnya telah menyalahi kesepakatan APBD Murni 2019.

“Saya bertanggung jawab penuh karena anggaran untuk hibah ayam tersebut telah disepakati tidak ada dalam APBD Murni, sebab anggaran Rp 3 miliar pada Disnak, menurut usulan mereka akan dibagi menjadi dua program yakni Rp 1,5 miliar untuk program sapi dan Rp 1,5 miliar untuk program ayam, tetapi telah kita sepakati bahwa tidak ada untuk program ayam kampung, melainkan fokus pada program sapi,” terang Yantoni.

Sementara itu Ketua Komisi II Edison SH membenarkan bahwa usulan Dinas Peternakan terdapat dua program, yakni Ayam dan Sapi.

Baca Juga :  Mirza Dukung UMKM Lampung Naik Kelas

“Memang Disnak mengusulkan Rp 1, 5 Miliar untuk Ayam dan Rp 1,5 miliar untuk sapi, setahu saya untuk program ayam dicoret sementara, dan fokus pada pengembangan Sapi. Kalau pun program itu akan tetap dilakukan tentunya harus ada pembahasan lebih lanjut,” terang Edison.

Menanggapi itu, Waka II DPRD Tubaba Ponco Nugroho mengatakan bahwa terkait anggaran program pemerintah daerah Tubaba, Badan anggaran yang lebih bertanggung jawab, dan keputusan anggaran program pemerintah daerah terletak pada Badan Anggaran (Banang) dan Panitia Anggaran (Panang).

“Memang benar rapat anggarannya saya yang pimpin, tapi ketika bicara Banang, ketiga pimpinan itu harus ada, ketika bicara Anggaran program Banang yang bertanggung jawab, tetapi semua keputusannya ada di Banang dan Panang. Kalau pun semua itu dicoret, semua ada berita acaranya dan ada di sekretariat DPRD bisa nanti akan kita lihat seperti apa,” terang Ponco Nugroho yang juga merupakan Ketua DPC Partai PDIP Tubaba.

Baca Juga :  Ribuan Peserta Ikuti Senam Sehat Bersama Eva-Deddy

Ditegaskan Ponco, bahwa dalam rapat anggaran pada saat itu, seluruh anggota Banang memintanya untuk memimpin rapat Banang DPRD Tubaba.

“Ketika kawan-kawan DPRD sepakat saya yang pimpin rapat, saat itu saya laksanakan, dan di Banang itu kan semua fraksi ada, silakan juga klarifikasi ke mereka dan keputusan itu ada di Banang. Memang setahu saya program ayam itu di coret. Itukan anggarannya untuk tahun 2019, dan 2019 juga baru berjalan 10 hari, hasil evaluasi dari gubernur seperti apa saya juga belum tahu dan belum pegang,” tegasnya.

Lanjut Ponco, jika program Ayam Kampung Unggul pada Disnak Tubaba tetap akan dilaksanakan, Wakil Ketua II DPRD Tubaba itu tidak mengetahui persis sumber anggarannya.

“Kalau pun program itu tetap lanjut, saya tidak tahu persis sumbernya dari mana, entah kalau ada anggaran lain, atau sisa anggaran program sebelumnya. Yang pastinya ketika rapat Banang pasti ada Panang,” Imbuhnya.

 

Laporan : Dedi Priyono 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2015 | Newslampungterkini.com | PT Lampung Terkini Mediatama | Newsphere by AF themes.