Beginilah Detik Detik Terjadinya Tsunami Selat Sunda

Newslampungterkini.com LAMPUNG – Terjadinya gelombang tinggi dan tsunami yang menimpa sejumlah daerah di sekitar Selat Sunda, Kepala Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Juga dihimbau untuk tetap menjauh dari pantai perairan Selat Sunda, hingga ada perkembangan informasi dari BMKG dan Badan Geologi,” kata Dwikorita dalam siaran pers BMKG, Sabtu (22/12/2018) malam.
Mengenai terjadinya gelombang tinggi di Selat Sunda, Dwikorita menjelaskan, BMKG mendeteksi dan memberikan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku tanggal 22 Desember pukul 07.00 hingga tanggal 25 desember Pukul 07.00 di wilayah perairan Selat Sunda.
Selanjutnya pada pukul 09 – 11.00 Wib terjadi hujan lebat dan angin kencang di perairan Anyer .
Ditambahkan Dwikorita, BMKG berkoordinasi dengan Badan Geologi melaporkan bahwa pada Pukul. 21.03 Wib Gunung Krakatau erupsi kembali sehingga peralatan seismometer setempat rusak, tetapi seismic Stasiun Sertung merekam adanya getaran tremor terus menerus (tidak ada frekuensi tinggi yang mencurigakan).
“Berdasarkan rekaman seismik dan laporan masyarakat, peristiwa ini tidak disebabkan oleh aktifitas gempa bumi tektonik namun sensor Cigeulis (CGJI) mencatat adanya aktivitas seismic dengan durasi ± 24 detik dengan frekwensi 8-16 Hz pada pukul 21.03.24 Wib,” ungkap Dwikorita.
Berdasarkan hasil pengamatan sementara, menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, didapatkan data sebagai berikut, Di pantai jambu, desa Bulakan, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang tercatat pukul 21.27 Wib ketinggian 0.9 m b. Di pelabuhan Ciwandan, kecamatan Ciwandan tercatat pukul 21.33 Wib ketinggian 0.35 m c.
Kemudian, Di Desa Kota Agung, Kecamatan Kota Agung, Lampung tercatat pukul 21.35 Wib ketinggian 0.36 m, di Pelabuhan Panjang Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung tercatat pukul 21.53 Wib ketinggian 0.28 m.
Tidak Dipicu Gempa Bumi
Sementara Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menjelaskan, berdasarkan analisis sinyal seismik tidak didapatkan adanya rekaman gempa bumi pada waktu yang berdekatan dengan waktu terjadinya tsunami di sekitar Banten dan Lampung.
“Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” ujar Rahmat.
Sumber : Humas BMKG