25 Oktober 2024

News Lampung Terkini

Berita Terkini

Klinik UA Diduga Intimidasi Orang Tua Pahing, DPRD Tubaba Sebut Tidak Punya Rasa Kemanusiaan

Newslampungterkini.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) Lampung, kecam pelayanan Klinik Ummi Athayya Tubaba, atas  tindakan bersalin seorang ibu, dan seorang bayi yang diberi nama ‘Pahing’ lantaran meregang nyawa.

Dugaan Mal Praktik Persalinan tersebut, menjadi sorotan publik hingga dikalangan wakil rakyat Tubaba, pasalnya pihak Klinik dinilai tidak miliki rasa kemanusiaan.

“Kami dari anggota DPRD Tubaba Komisi dua berkunjung ke rumah bapak Turoh dan ibu Dwi, telah mendengarkan langsung cerita pelayanan kesehatan yang dialami mereka di Klinik Ibu dan anak Ummi Athayya Tubaba, memang sepertinya ada kejanggalan terhadap bayi yang telah meninggal dunia,” kata Muammil saat diwawancarai media saat berada di rumah Turoh, Rabu (22/3/2023)

Dikatakan Muammil, dugaan kasus mal praktik tersebut akan ditindaklanjuti melalui rapat dengar pendapat di DPRD Tubaba bersama Dinas Kesehatan, dan pihak Klinik Ummi Athayya Tubaba.

“Kami akan Koordinasikan dengan Ketua Komisi dua, bapak Sudirwan untuk segera mengambil tindakan bersama pimpinan DPRD Tubaba. Kami berharap Klinik Ummi Athayya Tubaba memiliki rasa tanggung jawab, dan rasa kemanusiaan,” kata Muammil.

Baca Juga :  Rahmawati Herdian Anggota Komisi IX DPR RI Minta BPOM Perketat Pengawasan

Sementara itu, Anggota DPRD Tubaba dari Fraksi PDIP, Arif Bandarsayah, menegaskan bahwa, dugaan kasus tersebut tidak boleh di biarkan, pemerintah daerah harus bertindak tegas.

“Mendengar cerita dari keluarga bapak Turoh dan Istrinya yang melahirkan, diduga banyak sekali kejanggalan-kejanggalan selama proses persalinan. Akan kami telusuri kasus ini dengan melibatkan semua pihak. Akan kami koordinasikan dan bahas di DPRD Tubaba,” kata Arif.

Sementara itu, Wakil ketua Komisi 2 DPRD Tubaba, H.Sugito juga menilai terdapat kejanggalan dan bahkan dugaan intimidasi yang dilakukan oleh pihak Klinik Ummi Athayya Tubaba.

“Kami tidak ingin mendengarkan satu pihak, tatapi tentunya kami ingin persoalan ini diselesaikan dengan terang. Semua pihak akan kami hadirkan di DPRD. Apa lagi kami dengarkan langsung dari keluarga korban, pihak Klinik sampai-sampai intervensi dan intimidasi kepada pasiennya, ini sangat tidak dibenarkan,” kata Sugito.

Menurut Sugito, persoalan tersebut harus segera di klarifikasi, tindak yang dilakukan Klinik Ummi Athayya Tubaba, tidak mencerminkan pelayanan kesehatan yang baik.

Baca Juga :  Rahmawati Herdian Anggota Komisi IX DPR RI Minta BPOM Perketat Pengawasan

“Kok malah mau nuntut keluarga korban. Klinik itu tidak punya rasa kemanusiaan, sudah bayinya meninggal, tidak ada kepedulian sedikitpun bagi korban, nengok atau apalah yang dilakukan, ini malah menyalahkan keluarga karena cerita ke media, malah mau nuntut Pencemaran nama baik. persoalan ini harus segera diselesaikan,” pungkasnya.

Dikatakan Turoh (45) bersama Istrinya Dwi (37) dirinya sempat mendapatkan intimidasi dan ancaman, diduga datang dari pihak Klinik Ummi Athayya lantaran menceritakan peristiwa yang dialaminya kepada wartawan, dan viral di media.

“Kemarin sore Selasa (21/3/2023) saya antr istri saya kontrol di Klinik Ummi Athayya Tubaba, dokter Tanti itu bilang gini sama saya, bapak ini seolah-olah mojokin saya, kenapa bapak ngomong sama wartawan sampai wartawan datang kesini. Bapak ini bisa di tuntut dan naik ke atasan, ibu sama bapak bisa dipanggil, sebab sudah mencemarkan nama baik Ummi Atthaya,” kata Turoh menceritakan peristiwa yang dialaminya.

Baca Juga :  Rahmawati Herdian Anggota Komisi IX DPR RI Minta BPOM Perketat Pengawasan

Diceritakan Turoh, bahwa pihak Klinik mengatakan memberikan keterangan kepada media adalah suatu kesalahan dan dapat merugikan.

“Bapak itu ngomong sama wartawan tidak dapat untung, yang dapat untung itu malah wartawan. Justru bapak merugikan diri sendiri,” kata Turoh menirukan perkataan dr.Tanti, dan diungkapkannya saat ditemui Anggota DPRD Tubaba dan media pada Rabu (22/3/2023)

Turoh pun menjawab dengan polosnya, atas pernyataan Klinik Ummi Athayya kepadanya, bahwa terkait wartawan, dirinya tidak ambil pusing, melainkan kesedihan yang masih dialaminya, atase meninggal anaknya.

“Kalau masalah wartawan saya tidak tau bu, saya kebingungan mikirin anak saya meninggal. Kata saya kepada pihak Ummi Athayya,” ungkap Turoh saat di interogasi pihak Ummi Athayya.

Turoh berharap kedatangan anggota DPRD Tubaba, dapat memberikan jalan terbaik atas kasus kematian anaknya.

“Kami berharap mendapatkan keadilan dari bapak-bapak anggota DPRD Tubaba, saya pasrahkan persoalan ini agar dapat diselesaikan,” kata Turoh.

Laporan : Dedi Priyono

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2015 | Newslampungterkini.com | PT Lampung Terkini Mediatama | Newsphere by AF themes.