DWP Pesisir Barat Sosialisasi Pencegahan Pernikahan Dini
Newslampungterkini.com – Dharwa Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Pesisir Barat mengadakan sosialisasi perilaku menyimpang di kalangan remaja dalam pencegahan pernikahan usia dini, yang bertempat di Sekretariat TP-PKK Pesisir Barat. Rabu (14/9/2022)
Kadis Kominfotik dan Persandian Pesisir Barat Suryadi, S.IP, MM menginformasikan, hadir dalam sosialisasi tersebut, Ketua DWP Pesisir Barat Herlina Jalaludin, Penasehat DWP Pesisir Barat Hj. Septi Istiqlal, Pengurus DWP Pesisir Barat, Narasumber Dinas P3AKB Nining Santi Suwarni, A.Md.Keb, Narasumber Kepala KUA Ngambur Jon Mery, S.Ag, Guru Pendamping, dan Siswa-siswi peserta sosialisasi.
Dalam sambutan, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Pesisir Barat Herlina Jalaludin menyampaikan, menurut undang-undang nomor 16 tahun 2019, Pernikahan di izinkan apabila mempelai laki-laki dan perempuan telah berusia 19 tahun. Oleh karena itu, pernikahan yang terjadi di bawah usia itu merupakan pernikahan dini atau pernikahan anak.
“Pernikahan dini lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya, bukan hanya dari aspek kesehatan dan sosial ekonomi, tetapi juga aspek mental dan psikologis,” ujarnya.
Kemudian, lanjutnya, dari aspek kesehatan, pernikahan di usia dini membawa dampak pada kesehatan ibu dan anak. Ibu yang hamil terlalu muda akan memiliki resiko tinggi saat persalinan karena panggulnya yang berkembang secara sempurna.
Bisa jadi mengalami kesulitan saat persalinan, hingga resiko kematian. Bagi anak yang dilahirkan resikonya cacat, tidak bisa tumbuh dan berkembang secara sempurna hingga mengalami keterbelakangan mental dan kecerdasan.
Ketua DWP Pesisir Barat menegaskan, dengan melihat dampak-dampak tersebut, saya harap anak-anakku semua yang ada disini tidak ada yang bercita-cita untuk nikah muda.
“Saya yakin anak-anak Pesisir Barat cerdas, hebat, dan punya cita-cita yang mulia. Beberapa tahun lagi pasti banyak, bahkan semua yang ada disini akan menjadi manusia-manusia hebat. Ada yang menjadi politisi, entrepreneur atau pegiat wirausaha, ada yang menjadi pebisnis, dan mungkin ada banyak yang menjadi abdi negara dan mencapai jabatan yang tinggi,” ungkapnya.
Diakhir kegiatan tersebut dilanjutkan dengan pemberian sertifikat kepada siswa-siswi secara simbolis.
(sn/kf)