Presiden Mahasiswa Tidak Hadir, Ketua MPM Walk Out dari Agenda Loka Karya
Newslampungterkini.com, Bandarlampung – Loka Karya BEM U KBM Unila yang di selenggarakan oleh MPM-DPM Unila Sabtu (29/02/2020) di gedung Matematika FMIPA Unila menjadi berjalan panas.
Presiden Mahasiswa memilih meninggalkan tempat loka karya demi mengisi Agenda yang bertempat di Metro bersama Anggota DPR RI, Wali Kota Metro, dan beberapa tokoh lainnya.
Hal ini menjadi kekecewaan bagi Ketua MPM KBM Unila Hanggara Ramadhan S. “Presiden harusnya hadir di sini bersama-sama menikmati sistem proses demokrasi yang ada dalam hal pengawasan ini,” ujarnya.
Dirinya melanjutkan, “Kami selaku Representasi Mahasiswa Unila dan juga rakyat yang ingin agar dia (Presiden Mahasiswa) bisa menjalankan mandat yang telah diberikan mahasiswa dan juga rakyat kepada kami selaku lembaga legislatif bukan justru pergi mengisi acara bersama pejabat-pejabat,” ungkapnya.
MPM-DPM mengaku kecewa karena memang dari tahun ke tahun pihak BEM tidak memprioritaskan agenda bersama Legislatif, sehingganya mementingkan agenda lain yang lebih menguntungkan.
“Tahun lalu Kementerian Kastarat yang Sekretaris Menterinya Irfan ini hanya sekali menghadiri agenda hearing bulanan dalam setahun, begitu juga dengan beberapa kementerian lainnya walaupun ada sebagian kementerian yang rutin dan bagus menjalankan tugasnya. ini kan menjadi catatan merah kepengurusan tahun lalu dan kita tidak mau ini terus terjadi,” ucap Hanggara.
Ditambahkannya, Isu penggembosan gerakan mahasiswa melalui cara menyogok Presiden Mahasiswa ataupun Ketua Lembaga lainnya memang sering beredar di semua tempat, isu yang murni atas kepentingan rakyat bisa menjadi isu yang justru dijadikan kendaraan politik untuk kepentingan ambisi dan nafsu.
Maka dari itu Ketua MPM KBM Unila meminta seluruh lapisan mahasiswa, rakyat dan setiap elemennya haruslah selalu mengawasi setiap gerak gerik pemimpinnya agar praktik-praktik politik yang buruk ini tidak pernah terjadi di kampus Universitas Lampung.
“Tugas mengawasi Presiden Mahasiswa ataupun ketua lembaga lainnya adalah tugas kita bersama, agar tidak terjadi permainan di belakang panggung yang akhirnya menunggangi kepentingan rakyat. Dan begitupun dengan saya dan teman teman di MPM-DPM U KBM Unila semua mahasiswa harus mengawasi kami dalam setiap gerak gerik kegiatan, agar tidak ada muatan politik untuk kepentingan pribadi,” tutupnya.
(Dimas)