Hasil Komoditi Lampung Jadi Inspirasi Design Artistik Deandra Batik Tulis

Newslampungterkini.com BANDAR LAMPUNG – Berangkat dari sebuah keinginan mengangkat ciri khas dari Provinsi Lampung, Deandra Batik tulis melakukan eksplorasi dan menuangkannya kedalam sebuah kain dengan design yang indah dan artistik.
Bermula dari mengikuti pelatihan membatik oleh Dinas Perindustrian Provinsi Lampung pada tahun 2016, Andri selaku pemilik Deandra Batik mengembangkan ilmu yang didapatnya.
Sebelumnya Andri bekerja menjadi seorang desainer pembuat batik namun desainnya jarang diterima oleh pemiliknya.
Dengan kemampuan yang diperoleh dari berbagai pelatihan yang diadakan oleh Dinas Perindustrian Provinsi Lampung, Andri selaku pemilik Deandra Batik Tulis mencoba untuk berdikari dengan modal seadanya.
”Asalnya dua orang, saya dan istri. Kami hanya bisa menghasilkan 20 batik perbulannya,” ungkap pemilik Deandra Batik Tulis Lampung di jalan Garuda, Pinang Jaya, Kemiling. (3/11/2018)
Setelah bisa memproduksi batik sendiri Andri awalnya belum mengetahui pasar yang harus dijajaki, memulainya dengan membawa ke Dinas Industri ternyata pihak pemerintah sangat menerima dengan baik hasil produksinya.
Dengan keuletan dan kegigihan yang dimiliki, Deandra Batik mampu menarik minat dari berbagai pameran yang sering diikutinya.
Bahkan dari dinas-dinas provinsi/kota dan instansi pemerintahan lainnya turut menaruh perhatian kepada produksi Deandra Batik yang menonjolkan hasil komoditi Lampung yang disulap menjadi design yang artistik dalam bentuk kain.
Ada beberapa batik Premium koleksi Andri saat ini diantaranya, motif Bukit Barisan dengan filosofi terbentang luas di Pesisir Barat, Lampung barat, Taman Nasional sebagai sumber pencarian dan burung murai sebagai hewan endemik.
Motif Kopi dengan filosofi sebagai komoditas utama. motif Tanah Lado dengan filosofi Lampung kaya dengan hasil buminya. Motif Aksara. Motif Kayu Aro dengan filosofi dalam pepadun begawi adat sebagai lambang kehidupan.
“Selama ini siger dan gajah menjadi sebuah ikon dari Lampung. Nah disini saya mencoba untuk merubah konsep dengan memunculkan komoditas-komoditas flora dan fauna yang ada di Lampung seperti kopi, pisang, lada, julang jaling dan banyak lagi,” terang Andri.
Didalam kegiatannya, Deandra Batik memiliki 9 orang pembatik dan 3 orang pewarna, kemudian setiap pembatik dihargai dengan upah Rp.50 ribu untuk selembar mahakarya, angka yang terbilang relatif memang. Tapi baginya itu adalah harga terbaik bagi seorang pembatik untuk selembar kain berukuran panjang 210 Cm dan lebar 115 Cm.
Kini Deandra Batik Tulis sudah banyak masuk stand maupun pameran berskala nasional, mereka juga konsisten dengan Tema maupun ke khasan batik Tulisnya, mengenai harga mereka juga tidak mematok harga mahal, selain produk premium mereka juga punya produk yang dimulai dari harga Rp.300 ribu hingga Rp. 600 ribu perlembar kainnya.
“Kami berharap batik tulis Lampung bisa menjamah nasional dan go internasional dengan didukung oleh peran aktif pemerintah. selain jadi pusat edukasi kita juga berharap bisa menjadi Referensi fashion batik tulis di Lampung,” Tutupnya.
Laporan : Dimas