Antar Keluarga Pergi Haji, Warga Tubaba Jadi Korban Copet oleh Oknum Perempuan Berjilbab
Newslampungterkini.com TULANG BAWANG BARAT – Keberangkatan 214 calon haji Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) Provinsi Lampung, di Komplek Islamic Center yang terletak di Kelurahan Panaragan Jaya Kecamatan Tulang Bawang Tengah, diwarnai dengan aksi pencopetan yang diduga pelakunya adalah seorang perempuan berjilbab coklat.
Rohati (33) warga Tiyuh Panaragan Jaya Utama, sadar jika dirinya telah kecopetan gelang emas 24 karat seberat 10 gram setalah tibanya di rumah makannya yang berada di kelurahan Panaragan Jaya, usai mengantarkan keluarganya menunaikan ibadah haji.
“Awalnya, saya dan suamiku turut ikut mengantarkan bulek dan paklek ku ke Islamic Center Tubaba untuk keberangkatan ibadah haji beserta rombongan 214 orang dari Kabupaten Tubaba sekitar pukul 08.30 Wib, karena padatnya warga yang hadir semua mengalihkan perhatiannya ke rombongan haji yang berangkat menggunakan kendaraan Bus, saat rombongan bus yang ke tiga lewat kami melambaikan tangan dan tiba-tiba ada yang dorong-dorong saya, pas saya tengok ada perempuan berjilbab coklat,” terang Rohati kepada media Newslampungterkini.com pada Rabu (8/8/2018)
Rohati yang didampingi suaminya Bambang Ariawan (33) tidak menyadari bahwa telah menjadi korban pencopetan, sehingga gelang emas miliknya sudah berpindah tangan.
Baca Juga: 214 Calon Jemaah Haji Tubaba Dilepas Umar Ahmad dari Islamic Center
Lebih lanjut Bambang Ariawan suami korban, menjelaskan bahwa pelaku copet tersebut diduga kuat adalah seorang perempuan berjilbab coklat dan berumur antara 25 hingga 30 tahunan, oleh karena itu dirinya tidak menyangka kalau wanita yang berada dibelakangnta adalah seorang tukang copet.
“Jadi perempuan itu dorong-dorong istriku dari belakang dan tangannya mengenai bahu istriku hingga kesakitan, pas saya tengok terduga pelakunya berdesakan dikerumunan orang banyak, kami nggak sadar kalau ada yang dicopet sebab aku lagi lihatin bahu istriku yang terkena hempasan tangan akibat di dorong, pas sampai rumah istriku baru sadar kalau gelangnya sudah tidak ada lagi,” kata Bambang.
Lanjutnya, Peristiwa itu sudah kedua kalinya terjadi dalam dua tahun terakhir di saat warga menghantarkan keberangkatan jamaah calon haji di Tubaba. Bambang mengungkapkan bahwa atas kejadian tersebut, gelang emas jenis dobel medan seberat 10 gram itu ditafsir dengan uang senilai Rp 6.750.000.
“Ini sudah ke dua kalinya terjadi, tahun lalu ada yang kecopetan juga, dan ini menimpa keluarga saya, hingga saat ini saya belum melaporkan kepada pihak berwajib dan atas kejadian itu, saya menghimbau agar masyarakat lebih berhati-hati saat berada dikerumunan masyarakat yang padat terutama saat mengantarkan keluarga yang berangkat haji,” imbuhnya. (DP)
