Kader Golkar Jabar Harus Miliki Banyak Ibu dan Anak
Newslampungterkini.com JAWA BARAT – Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi memberikan instruksi untuk seluruh kadernya di Jawa Barat. Dia memerintahkan agar kader partai berlambang pohon beringin tersebut memiliki banyak ibu dan banyak anak.
Instruksi tersebut terungkap dalam acara buka puasa bersama 5000 anak yatim. Tepatnya, di Hotel Bumi Wiyata, Kota Depok, Jawa Barat, Sabtu (19/5/2018).
Menurut kader Nahdlatul Ulama itu, banyak ibu dan banyak anak bukanlah dalam terminologi pernikahan baru. Melainkan, kader golkar harus mengangkat banyak ibu dan anak asuh di daerah pemilihan masing-masing.
“Ini bersifat membantu Negara dalam mengentaskan masalah sosial. Anggota DPRD di kabupaten/kota harus memiliki 9 ibu asuh dan 9 anak asuh. Sementara Anggota DPRD provinsi harus memiliki 18 ibu asuh dan 18 anak asuh wa bil khusus anak yatim,” katanya.
Selain itu, alasan fitrah religiusitas dan konstitusi menjadi pijakan mantan Bupati Purwakarta tersebut. Menurut dia, pendampingan untuk janda tua dan anak yatim sudah diamanatkan oleh Agama dan Negara.
“Syariat Islam dan konstitusi Negara kita sudah menggariskan itu. Jadi, ini bentuk pengabdian kepada Agama sekaligus Negara,” ucapnya.
Doktrin karya dan kekaryaan Partai Golkar pun senada dengan instruksi Dedi Mulyadi. Gerakan partai besutan Airlangga Hartarto itu, kata dia, tidak pernah berbasis retorika, melainkan karya nyata.
“Ini juga menjadi bukti bahwa kader Golkar benar-benar hadir di tengah masyarakat. Mereka berkarya untuk memberikan solusi atas masalah yang tengah berkembang. Jiwa karya dan kekaryaan menggerakan seluruh elemen partai,” ungkapnya.
Purwakarta, menurut Dedi Mulyadi dapat dijadikan role model pelaksanaan instruksi tersebut. Saat menjabat sebagai Bupati Purwakarta, dirinya sukses menjalankan program ini dengan baik.
“Anak yatim dan janda tua jadi mendapat perhatian. Kebutuhan harian mereka terpenuhi, mulai dari makannya, rumahnya, kesehatannya sampai kebutuhan sekolah. Kepedulian kita adalah oase bagi mereka,” katanya.
Di Purwakarta, ribuan janda tua terpenuhi kebutuhannya berkat program ibu asuh. Setiap bulan, warga mampu memberikan insentif minimal Rp 300 ribu. Sementara itu, anak yatim dan kurang mampu terbantu dengan Program Kemis Welas Asih. Setiap hari Kamis mereka mendapatkan beras kelas premium hasil sumbangan siswa mampu. (Wan’s)
